Ramadhan 2022
Jelang Puasa 2022, Bolehkah Istri Menolak Ajakan Suami untuk Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan?
Bolehkah istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan? Bagaimana hukumnya? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Jelang puasa, kita acap kali mendengar pertanyaan terkait bolehkah seorang istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan dan bagaimana hukumnya?
Agar lebih khusyuk menjalani ibadah puasa di tahun ini, maka alangkah baiknya kita memahami penjelasan tentang hukum istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan.
Oleh karena itu, berikut ada penjelasan Buya Yahya yang membahas soal hukum istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan.
Bolehkah istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan? Bagaimana hukumnya? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Seorang istri memiliki kewajiban untuk melayani suaminya. Baik itu melayaninya di rumah maupun di ranjang.
Pasalnya, ketaatan seorang istri pada suaminya dapat mengantarkannya ke surga, kecuali ketaatan pada hal yang tidak baik dan mengarah ke perbuatan dosa.
Baca juga: Jelang Puasa, Ini Hukum Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan Menurut Buya Yahya, Suami Istri Wajib Tahu
Maka dalam hal tersebut, seorang istri tidak perlu mengikuti anjuran suami jika itu adalah perbuatan dosa.
Dalam hal ini, Buya Yahya mendapat pertanyaan dari salah seorang jamaahnya terkait hukum istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh.
Namun, perbuatan tersebut dilakukan pada bulan puasa atau siang hari Ramadhan.
"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Buya, bagaimana hukumnya jika pasangan suami istri melakukam hubungan intim pada siang hari di bulan Ramadhan? Apakah saya sebagai istri boleh menolak ajakan suami tersebut? Tolong jawab Buya, terima kasih," demikian pertanyaan tersebut.
Menjawab pertanyaan itu, Buya Yahya terlebih dulu menjelaskan soal hukum bersetubuh di siang hari Ramadhan.
Kata Buya, perbuatan bersetubuh, berhubungan intim atau bersenggama di siang hari Ramadhan adalah dosa besar bagi pasangan suami istri yang melakukannya.
Baca juga: Jangan Sembarangan Minum Obat Penunda Haid saat Ramadhan, Ini Pandangan Islam Menurut Buya Yahya
"Bersenggama di siang hari di bulan Ramadhan adalah puasa jika tidak karena udzur (karena 9 sebab memperkenankan berbuka), hukumnya haram dan dosa besar bagi suami dan istri," kata buya dilansir Serambinews.com dari laman resmi buyayahya.org, Senin (14/3/2022).
Lantas, bolehkah istri menolak ajakan suami untuk bersetubuh di siang hari Ramadhan?
Kata Buya, bagi seorang istri wajib hukumnya menolak suami untuk melayaninya di siang hari bulan Ramadhan dan jika seorang istri melayani, maka berdosalah besar karena menolong suami melakukan dosa.
Dalam hal ini, memang seorang istri tidak terkena hukuman dan hukuman di dunia (kaffarah), tetapi ia akan mendapat hukuman di akhirat yang sangat mengerikan.
Lanjut Buya, sedangkan bagi suami yang dikenai hukuman di akhirat dan di dunia dengan memerdekakan 1 budak, jika tidak ada maka harus puasa 2 bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka harus memberi makan 60 orang fakir miskin dengan setiap orangnya 1 mud (setara dengan 6,7 0ns).
Terakhir, Buya Yahya turut mengingatkan para jamaah, khususnya bagi pasangan suami istri.
Baca juga: Jelang Puasa 2022, Bolehkah Istri Memasturbasikan Suami di Siang Hari Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya
Suami istri haruslah mentaati rambu-rambu dalam menjalani kehidupan rumah tangga agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran syariat, salah satunya adalah tidak bersetubuh di siang hari Ramadhan.
"Dalam berumah tangga jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran syariat seperti ini, karena pelanggaran hanya akan menghilangkan rahmat Allah yang akhirnya hilanglah keindahan dalam berumah tangga. kesenangan dan kebahagiaan dengan cara yang Allah ridhai. Wallahu a'lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya.
Dulu Pernah Berzina, Perlukah Diberitahu ke Suami? Begini Kata Buya Yahya
Dulu pernah berzina, perlukan diberitahu ke suami? Begini penjelasan Buya Yahya.
Sebagian orang pasti memiliki masa lalu yang buruk, zina misalnya.
Namun, bolehkah menceritakan pengalaman pernah berzina ini kepada suami?
Menjawab permasalahan tersebut, Buya Yahya mempunyai pandangan tersendiri.
Dilansir Serambinews.com dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Selasa (2/3/2022), berikut penjelasan Buya Yahya terkait zina, perlukan diberitahu kepada suami?
Jika Anda mempunyai masa lalu yang buruk, misalnya dulu sebelum menikah Anda pernah berzina, sebaiknya aib ini tidak perlu diceritakan kepada suami.
Baca juga: Bukan Haid, Apa Hukum Wanita Berpuasa Namun Masih Mengeluarkan Darah? Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya menegaskan bahwa ada satu perkara yang tidak perlu diceritakan oleh istri kepada suaminya.
Adapun hal tersebut adalah soal aib zina atau masa lalu sang istri.
Aib tersebut tidak boleh dibongkar kepada siapapun, tak terkecuali pada suami.
Jika Anda memiliki aib, sebaiknya disimpan sendiri tanpa seorang pun yang tahu.
"Anda tidak perlu bongkar aib anda pada siapapun karena Allah sudah mengampuni Anda," kata Buya Yahya.
Lalu bagaimana jika suami tau aib istri dari mantannya?
Baca juga: Apa Hukum Istri Memasturbasikan Suami karena Menolak Hubungan Intim? Simak Penjelasan Buya Yahya
Untuk hal ini Anda tak perlu khawatir.
Pasalnya, suami tetap tidak akan tahu aib istrinya karena Allah sudah menutup aib tersebut dan apabila sang istri juga ikut menutupnya.
"Tapi kalau suami saya nanti tau dari mantan saya? Tidak akan tahu , Allah akan tutup asalkan Anda menutup, karena sudah berjanji kalau Anda serius menutup, Allah akan menutup," tegas Buya.
Namun, jika istri tetap mengumbar aibnya kepada sang suami, maka ini adalah suatu kebodohan wanita itu sendiri kata Buya.
"Permasalahannya adalah kebodohan wanita," imbuhnya.
Sebaik apapun sang suami, istri tidak seharusnya menceritakan aib zina masa lalunya.
Baca juga: Harus Dipelajari Suami, Begini Tips Mengajak Istri Berhubungan Intim Menurut Buya Yahya
Bahkan, jika istri tetap menceritakannya, bukan tidak mungkin sang suami meninggalkan istrinya untuk selama-lamanya.
"Maka ini kejadian seperti itu, sudah menikah beberapa bulan, rupanya sang istri menangis sangking tersanjungnya dia, dia tersanjung karena suaminya baik sekali, dia berkata pada suaminya 'wahai suamiku, aku merasa bersalah pada suamiku, aku merasa bersalah, tapi suamiku bisa menerima saya? benar abang masih mau menerima saya'?"
"Lalu dia cerita, 'bang dulu masa lalu saya punya kejadian pada SMA kelas 1 saya begini-begini'," ucap Buya.
Meskipun setelah menceritakan aib tersebut, sang suami masih bisa memeluk dan menerima istrinya lagi, tapi percayalah setelah itu suami akan merasa hatinya hancur dan lebih parahnya, sang suami akan melepasakan istrinya.
"Nangis sang suami kayak disambar petir, dipeluknya sang istri, setelah dipeluk dilepas selamanya," pungkas Buya.
Demikianlah soal berbicara aib masa lalu yang buruk kepada suami hanya dapat merusak rumah tangga itu sendiri.
Itu sebabnya, tutuplah aib dengan rapat, cukuplah Allah dan dirimu saja yang mengetahui hal tersebut.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Perundingan Ukraina-Rusia Terkait Koridor Kemanusiaan Hanya Hasilkan Perkembangan Positif yang Kecil
Baca juga: Pengungsi Yahudi Ukraina Kebingungan, Mau Lari Kemana Lagi, Israel atau Negara Lain
Baca juga: Komunitas Yahudi Dunia Pertanyakan Rusia: Mengapa Pemimpin Ukraina Keturunan Yahudi Diperangi?