Internasional
Senator AS Lindsey Graham Gandakan Seruan Pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin
Senator AS Lindsey Graham, Rabu (16/3/2022) menggandakan kembali seruannya untuk pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Senator AS Lindsey Graham, Rabu (16/3/2022) menggandakan kembali seruannya untuk pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tetapi, seruan itu telah ditegur secara luas oleh anggota parlemen di kedua partai di Amerika Serikat (AS), Demokrat dan Republik.
"Saya berharap dia akan dibawa keluar, dengan satu atau cara lain," kata Graham saat konferensi pers di Capitol Hill, seperti dilansir AP.
“Saya tidak peduli bagaimana mereka membawanya keluar," ujarnya.
"Aku tidak peduli jika kita mengirimnya ke Den Haag dan mengadilinya," tambahnya.
"Aku hanya ingin dia pergi," harapnya.
Baca juga: Senator AS, Madison Cawthorn Sebut Presiden Ukraina Sebagai Preman dan Sangat Jahat
"Ya, saya dalam catatan," lanjut Graham.
“Jika John McCain ada di sini, saya pikir dia akan mengatakan hal yang sama," katanya.
"Sudah waktunya dia pergi, karena dia penjahat perang," tuduhnya.
"Saya berharap seseorang telah membawa Hitler keluar di tahun 30-an," ungkapnya.
"Jadi ya, Vladimir Putin bukanlah pemimpin yang sah, tetapi penjahat perang,” tuduhnya lagi.
Seperti yang dia lakukan di Twitter awal bulan ini, Graham menjelaskan, orang-orang Rusia yang melakukan pembunuhan terhadap Putin, bukan Amerika Serikat.
Baca juga: Senator AS Lindsey Graham Minta Rakyat Rusia Bunuh Presiden Vladimir Putin
"Dia perlu ditangani oleh orang-orang Rusia," kata Graham.
“Saya tidak meminta untuk menyerang Rusia untuk membawanya keluar," jelasnya.
"Saya tidak meminta untuk mengirim pasukan darat Amerika ke Ukraina untuk melawan tentara Rusia," sebutnya.
"Saya meminta orang-orang Rusia untuk bangkit dan mengakhiri teror ini,” ujarnya.