Breaking News

Serambi Awards 2022

Uniki, Kampus Idola Kaum Milenial

Di “Kota Juang” Bireuen terdapat sebuah universitas kebanggaan masyarakat yang letaknya sangat strategis, persis di pinggir jalan nasional Medan-Banda

Editor: IKL
For Serambinews.com
KETUA Dewan Pembina Yayasan Kebangsaan Bireuen, Dr Amiruddin Idris MSi sedang berbincang dengan ulama Aceh, Tgk Muhammad Yusuf (Tu Sop), dan Rektor Uniki, Prof Dr Apridar MSi. 

SERAMBINEWS.COM - Di “Kota Juang” Bireuen terdapat sebuah universitas kebanggaan masyarakat yang letaknya sangat strategis, persis di pinggir jalan nasional Medan-Banda Aceh.

Kampus ini juga berdekatan dengan Dayah Al-Madinatuddiniyah, salah satu dayah terkenal di Aceh yang dipimpin Abu Tumin di Desa Blang Bladeh, Bireuen. Kedekatannya bagaikan dua sejoli yang sedang merajut cinta akan ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama.

Kampusnya megah, gedung-gedungnya berarsitektur Turki, dan berkubah hijau. Kebersihannya pun sangat terjaga. Semua itu sangat sesuai dengan lakabnya yang menggunakan nama Islam, yakni Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, disingkat Uniki.

Kampus yang berdiri apik di lahan sekitar 3 hektare ini memiliki berbagai sarana pembelajaran. Kampus ini benar-benar didirikan dengan target agar masyarakat memiliki tempat terbaik untuk menggembleng putra-putrinya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya insani.

Lembaga pendidikan ini berada di bawah payung Yayasan Kebangsaan Bireuen. Ketua yayasannya seorang perempuan energik, Hj Nuryani Rachman SPd. Orangnya ramah dan lembut juga sangat menjaga kebersihan. Itu sebab, kampus ini sangat bersih dan teduh karena ditanami beraneka tanaman yang ditata indah.

Riwayat Uniki bermula saat suami Hj Nuryani Rachman, yakni Dr Amiruddin Idris SE MSi, pada tahun 2007 (di pengujung masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Bireuen) mendirikan satu yayasan baru, yaitu Yayasan Kebangsaan Bireuen dan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kebangsaan.

Amiruddin selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebangsaan Bireuen mendirikan STIE pada 31 Januari 2007. Awalnya, sekolah tinggi ini menyewa toko milik Pemkab Bireuen di Jalan Kayee Jatoe Titian Rumbia Bireuen dan ternyata berkembang pesat. Lalu, tahun 2010 lokasi kampus STIE pindah ke Desa Blang Bladeh dan ternyata kampus baru ini sangat diminati kawula muda Bireuen dan sekitarnya.

Kemudian, tahun 2016, berdasarkan SK Meristekdikti Nomor 112/ KPT/I/2016, manajemen kampus membuka STIH Kebangsaan dengan Prodi Ilmu Hukum (S1) yang sebetulnya sudah cukup banyak di tempat lain. Namun, dalam rangka memperkecil jumlah PTS di Indonesia, pemerintah memberikan insentif untuk membuka fakultas ilmu sosial dan humaniora yang sebetulnya sudah dimoratorium. Tapi kalau mau bergabung (merger) diberi kesempatan untuk mendirikan universitas.

Sebelumnya pun, sambil mengelola dan membesarkan Universitas Almuslim, Amiruddin mendirikan satu sekolah di Lhokseumawe tahun 2000 sesuai kondisi daerahnya sebagai daerah petrodolar, yakni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK). Sekolah ini berada di bawah Yayasan Bina Bangsa Lhokseumawe. Di yayasan ini Amiruddin sebagai pembina.

“Nah, begitu dibuka pemerintah keran untuk bergabung, maka pada tahun 2018 bergabunglah sekolah-sekolah tinggi itu menjadi Universitas Islam Kebangsaan Indonesia,” kata Amiruddin.

Dengan demikian, Yayasan Kebangsaan Bireuen bersama Yayasan Bina Bangsa Lhokseumawe menggabungkan pengelolaan perguruan tinggi yang ada di kedua yayasan tersebut menjadi satu, dinamakan Uniki, dan telah memiliki SK dari Menristekdikti Nomor 342/KPT/I/2019 tanggal 30 April 2019.

Kampus utamanya berada di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Blang Bladeh, Bireuen. Seda ngkan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) berada di Kampus Lhokseumawe, tepatnya di Simpang Alue Awe, Kota Lhokseumawe.

Karena keran sudah dibuka, maka bertambahlah berbagai program studi (prodi) untuk memenuhi ketentuan sebagai sebuah universitas. Di antara prodi yang ditambah itu adalah Prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes). Kemudian, Prodi Sains Pertanian dan Prodi Peternakan di bawah Fakultas Pertanian dan Peternakan (Faperta).

“Di kampus ini kewirausaan terus kita rintis. Orang yang sedang kuliah, tapi punya ternak, betul-betul terintegrasi. Yang ingin saya bentuk di sini adalah linkage antara mata kuliah dengan dunia usaha,” kata Amiruddin.

Dalam waktu singkat, pengembangan fakultas yang dikelola Uniki pun bertambah menjadi lima fakultas, yaitu: 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi, Prodi Magister Manajemen, dan Program Doktor Ilmu Manajemen (program doktoral ini bekerja sama dengan Universitas Prima, Sumatera Utara); 2) Fakultas Hukum dan Syariah dengan Prodi Hukum dan Prodi Paralegal; 3) Fakultas Komputer dan Multimedia dengan Prodi Informatika, dan Prodi Teknologi Informasi; 4) Fakultas Pertanian dan Peternakan dengan Prodi Sains Pertanian dan Prodi Peternakan; dan 5) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan dengan Prodi Pendidikan Jasmani.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved