Kesehatan

7 Cara Mengobati Keputihan Berlebihan dengan Bahan Alami, Bisa Juga Hilangkan Bau Tak Sedap Miss V

Cairan vagina memainkan peran yang sangat penting dalam perawatan area intim wanita. Lantas bagaimana jika cairan keputihan tersebut berlebihan?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
KOLASETRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi keputihan 

Selain berkonsultasi ke dokter, Anda juga bisa menerapkan pengobatan dari bahan alami ini untuk mengontrol produksi keputihan yang berlebihan.

Dilansir Serambinews.com dari laman Step to Health pada Sabtu (19/3/2022), berikut 7 cara mengobati keputihan berlebihan dengan bahan alami.

1. Yoghurt alami 

Yoghurt alami mengandung kultur hidup yang mirip dengan flora vagina. Untuk alasan ini, diyakini sebagai solusi efektif terhadap perubahan yang meningkatkan produksi cairan.

Faktanya, probiotik yang ditemukan dalam yogurt alami dapat langsung bekerja pada agen infeksi.

Baca juga: Bongkar Penyebab Keputihan Tidak Normal, dr Zaidul Akbar Sarankan Hindari Makanan Ini

Dengan demikian, mereka menghambat pertumbuhan mereka dan mengembalikan lingkungan alami area intim. Namun, masih belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

2. Infus calendula

Minum infus calendula dua kali sehari bisa sangat bermanfaat untuk mengobati keputihan yang berlebihan.

Sifat anti-inflamasi bunga calendula sangat dianjurkan. Calendula dapat digunakan sebagai obat alternatif terhadap infeksi intim yang menghasilkan bau tak sedap, iritasi, dan aliran yang melimpah.

Sementara itu, senyawa dalam calendula tidak mengiritasi kulit halus vagina dan dapat mengurangi kemerahan dan gatal.

Bagaimana cara menggunakannya:

Siapkan infus pekat dengan bunga calendula.

Kemudian, diamkan dan minum dua kali sehari selama seminggu.

Baca juga: Amankah Keputihan Berlebihan di Trimester Ketiga Kehamilan? Ibu Hamil Harus Waspada Jika Alami Ini

3. Sage

Sage memiliki sifat antijamur yang telah terbukti melawan kandidiasis, seperti yang dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jaringan Kesehatan Universitas St. Luke (Amerika Serikat).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved