Salam
Krisis Minyak Goreng Curah Belum Teratasi
Kelangkaan minyak goreng curah kembali terjadi di Aceh, setelah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia bersama mitranya
Kelangkaan minyak goreng curah kembali terjadi di Aceh, setelah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia bersama mitranya dinilai tidak mampu memenuhi permintaan pasar secara merata.
Wartawan harian ini dua hari lalu melaporkan, kelangkaan minyak goreng curah antara lain terjadi di Pasar Induk Lambaro (Aceh Besar) dan Pasar Kampung Baru (Banda Aceh).
Masih terjadinya kelangkaan ini, bagi Aceh bisa menimbulkan kepanikan di kalangan ibu rumah tangga dan para UMKM, terutama menyambut Ramadhan.

Sebab, biasanya, konsumsi minyak goreng di hari-hari menjelang puasa serta beberapa hari di awal puasa akan cenderung meningkat tajam.
Lalu, pekan ketiga puasa atau menjelang lebaran, konsumsi minyak goreng akan meningkat lagi bersamaan persiapan kaum ibu membuat kue untuk hari raya.
Bersamaan dengan terjadinya kelangkaan minyak goreng serta melonjaknya harga-harga sembako di beberapa pasar besar, Wakapolda Aceh Brigjen Pol Agus Kurniady Sutisna, mengingatkan para pedagang supaya tidak menimbun sembilan bahan pokok (sembako), salah satunya minyak goreng, karena bisa memicu kenaikan harga dan merugikan masyarakat.
"Apabila para pedagang atau pengecer ada yang bermain dengan penderitaan masyarakat, akan kita tindak tegas para pelaku tersebut," ujar Wakapolda Aceh saat meninjau Pasar Almahirah, pasar terbesar di Banda Aceh, Kamis (24/3).
Pejabat Dinas Perdagangan Aceh mengaku heran atas terjadinya kelangkaan minyak goreng di Pasar Induk Lambaro dan Pasar Kampung Baru Banda Aceh.
Menurut penyaluran sudah sesuai kuota untuk Aceh Besar dan Banda Aceh.
Baca juga: Minyak Goreng Curah Kembali Langka Banda Aceh dan Aceh Besar , Distribusi Harus Merata
Baca juga: Wakapolda Aceh Imbau Pedagang tak Timbun Minyak Goreng
Para pedagang mengatakan, kelangkaan minyak goreng itu antara lain karena penyalurannya yang tidak cepat dan tidak merata.
Oleh sebab itu, pemerintah diminta menambah jumlah penyalur minyak goreng untuk pasar-pasar di Aceh agar persediaan minyak goreng ini merata di pasar-pasar semua daerah.
Kelangkaan minyak goreng yang terjadi sejak awal tahun ini rasanya memang sudah tidak dapat kita maklumi lagi.
Apalagi, kenyataannya, naiknya harga minyak goreng akibat kelangkaan, merembet pula ke bahan pangan lainnya, termasuk tepung, daging, ayam, gula, dan telur yang ikut latah naik harga.
Dua pekan lalu, beberapa pejabat pemerintah termasuk Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkoar-koar bahwa minyak goreng akan segera membanjiri pasar-pasar di tanah air.
Tapi, beberapa hari kemudian, bahkan hingga kemarin, stasiun-stasiun televisi nasional masih memperlihatkan bagaimana panjanganya antrean kaum ibu sambil berdesak-desakan untuk mendapat minyak goreng curah.
Yang menyedihkan ada pula emak-emak sudah capek mengantri malah nggak kebagian minyak goreng karena stoknya habis.
Di media sosial, persoalan kelangkaan minyak goreng ini sudah menjadi isu politik yang setiap hari “digoreng” para netizen.
Intinya, antara lain mereka mempertanyakan, jika permasalahan minyak goreng saja tidak kunjung teratasi, bagaimana mungkin tata niaga komoditas lain yang sangat bergantung pada impor dapat tertangani? Masyarakat daerah melihat ini adalah kelemahan di Pusat.
Baca juga: Pengusaha Kerupuk di Aceh Tengah Keluhkan Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Tepung
Mangaku sudah menemukan terduga pelaku penyebab kelangkaan minyak goreng, tapi hingga kini belum ditindak.
Mengaku sudah membuat kebijakan yang tepat untuk mengatasi krisis minyak goreng, tapi hingga kini ibu-ibu di banyak daerah masih harus mengantri untuk membelinya.
Karenanya, kita meminta pemerintah untuk benar benar dapat secepatnya mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Kita tak ingin barang-barang kebutuhan pokok masyarakat masih jadi masalah hingga menjelang masuknya bulan suci Ramadhan ini.
Bukan hanya itu, harga-harga kebutuhan pokok selain minyak goreng juga harus dikendalikan dengan menjaga dan mencukupi ketersediaannya di pasar.
Kita sangat mengapresiasi para pejabat kepolisian yang sering memantau pasar.
Ini penting agar tidak ada distributor, agen, penyalur, dan pedagang yang berani memainkan harga barang seenaknya.
Nah?!
Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Curah di Indonesia, Segini Harga di Provinsi Aceh
Baca juga: Menanti Janji Mendag Muhammad Lutfi Umumkan Pelaku Mafia Minyak Goreng