Salam
Sikap Negara Barat Dianggap Tidak Fair
Perang antara Rusia dengan Ukraina sejak akhir pekan lalu dilaporkan mulai memasuki babak baru.
Sikap AS dan Jerman serta beberapa negara barat lainnya dalam kasus perang Rusia vs Ukraina dinilai sebagai sikap yang kurang fair.
Sekutu utama AS dari non NATO, Qatar dan Arab Saudi mengritik sikap standarganda negara barat dalam konflik Ukraina.
Mereka memberikan lebih banyak perhatian secara tidak proporsional ke Ukraina --yang bukan anggota NATO– daripada konflik di negara negara di Timur Tengah.
Qatar dan Saudi mengakui sejak sebulan terakhir rakyat Ukraina memang sangat menderita.
Baca juga: Turki Menghadapi Risiko, Jadikan Oligarki Rusia Sebagai Tempat Menghindari Sanksi
Namun, penderitaan di Ukraina itu tak seberapa dibanding penderitaan kemanusiaan di banyak negara kawasan Timur Tengah selama bertahun tahun.
“Dan, Barat tidak memberi perhatian sebesar ke Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Ia mengajak barat untuk melihat kembali secara serius kebrutalan terhadap rakyat Suriah, atau terhadap Palestina, atau terhadap Libya, terhadap Irak, atau terhadap Afghanistan.
“Kita belum pernah melihat tanggapan global untuk mengatasi penderitaan di Timur Tengah itu.
” Sesungguhnya, kritik dari Qatar dan Saudi itu muncul setelah secara terang-terangan AS dan Uni Eropa mempelopori kampanye internasional mendukung Ukraina dalam berkonflik Rusia.
Mereka bahkan mengirimkan senjata dan bantuan lainnya kepada pemerintah Kiev dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang kejam terhadap Moskow.
Sikap terhadap Ukraina itu harusnya juga menjadi seruan untuk membangunkan semua orang di komunitas internasional guna melihat penderitaan di Timur Tengah.
“Sebab, keterlibatan komunitas global sangat berbeda antara terhadap Ukraina dengan terhadap Timur Tengah,” kata Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.
Di sisi lain campur tangan Barat, terutama AS dalam banyak konflik berbagai negara memang sering memanaskan situasi.
Apalagi, bila cenderung memihak.
Pakar studi Eropa dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Muhadi Sugiono, mengatakan perang Rusia Ukraina semakin kompleks jika Amerika Serikat, Eropa, dan NATO menggunakan paradigma menghukum Rusia melalui sanksi ketat.
Nah?!
Baca juga: Kapal Tanker Rusia Matikan Sistem Pelacakan, Berupaya Hindari Sanksi AS dan Uni Eropa
Baca juga: Anggota Parlemen Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Memperkosa Wanita Dengan Sangat Mengerikan