Internasional
Sopir Bus Mariupol Kucing-Kucingan dengan Pasukan Rusia, Evakuasi Warga Sipil Keluar Kota
Wali Kota Mariupol yang terkepung di Ukraina mengatakan evakuasi warga sipil masih sangat terkendala, seusai larangan dari pasukan Rusia.
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Wali Kota Mariupol yang terkepung di Ukraina mengatakan evakuasi warga sipil masih sangat terkendala, seusai larangan dari pasukan Rusia.
Dia mengatakan pasukan Rusia memainkan permainan keras, warga sipil dilarang untuk mengungsi.
Wali Kota Vadym Boichenko mengatakan warga sipil membutuhkan evakuasi lengkap dari Mariupol.
Tetapi bus yang berusaha memindahkan warga Ukraina melarikan diri sebelum bisa mengevakuasi warga.
"Permainan ini dimainkan setiap hari. Permainan sinis seperti, 'Ya, kami siap. Anda bisa mengemudi di sana,' tapi nyatanya, tidak berhasil," kata Boichenko saat wawancara TV pada Senin (28/3/2022)..
"Sopir heroik kami di bawah tembakan saat berusaha mencapai tempat-tempat penduduk Mariupol dijemput," ungkapnya.
Baca juga: Wakil Perdana Menteri Ukraina Kutuk Rusia, Kota Mariupol Sudah Tidak Ada Lagi
"Mereka harus menunggu dengan harapan akan memiliki kesempatan seperti itu," tambahnya.
Dia menyatakan saat mendapat kesempatan, sopir bus langsung membawa lari penduduk, walau ada ancaman ditembak pasukan Rusia.
Pasukan Rusia terus-menerus membombardir Mariupol dalam beberapa pekan terakhir, menargetkan sekolah , teater, dan rumah sakit .
Tidak jelas persis berapa banyak warga sipil yang tewas di Mariupol sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.
PBB mengatakan pada hari Senin ada "banyak korban sipil," tetapi mengumpulkan dan memverifikasi informasi sulit.
PBB mengatakan pihaknya mencatat setidaknya 1.119 kematian warga sipil dan 1.790 luka-luka.
Baca juga: Pasukan Rusia Tahan Konvoi Truk Bantuan Kemanusiaan ke Mariupol, Pekerja dan Sopir Ditangkap
Berbagai upaya gencatan senjata dan upaya pemerintah Rusia untuk membuat kota itu menyerah semuanya gagal.
Upaya untuk membangun koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari kota yang hancur juga tidak berhasil.
Pemerintah Ukraina menyalahkan pasukan Presiden Rusia menembaki koridor evakuasi di sekitar Mariupol, dan dalam beberapa kasus mencegah akses kargo kemanusiaan .