Kesehatan

Jelang Ramadhan 2022, Ini 10 Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging saat Tradisi Meugang di Aceh

Hati-hati! Ternyata ada bahaya yang mengintai Anda jika terlalu banyak makan daging, terutama saat hari tradisi meugang di Aceh.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBI/HENDRI
Pedagang daging melayani pembali di Pasar Lambaro, Aceh Besar, Sabtu (10/4/2021). Tradisi Meugang jelang Ramadhan 1442 H, harga daging mulai naik dengan harga mencapai Rp 170.000 per kilonya. 

SERAMBINEWS.COM - Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh jelang Ramadhan untuk memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat.

Setiap perayaan Meugang, seluruh keluarga atau rumah tangga memasak daging dan disantap oleh seisi rumah.

Pantang jika keluarga tidak memasak daging pada hari Meugang.

Tetapi perlu diingat, ternyata ada bahaya jika terlalu banyak makan daging, terutama saat hari tradisi meugang.

Daging meugang yang umumnya daging merah, yakni istilah kuliner yang merujuk kepada daging yang berwarna kemerahan, umumnya adalah daging sapi, daging domba, daging kambing, dan daging kuda.

Daging merah di hari traidsi meugang sebenarnya bisa kita olah dengan beragam cara yang nikmat.

Baca juga: Tanpa Presto, Begini Tips Merebus Daging Meugang Agar Cepat Empuk 

Namun asal ingat, jangan terlalu berlebihan mengonsumsi daging.

Dilansir Serambinews.com dari laman Boldsky pada Kamis (31/3/2022), berikut 10 bahaya jika terlalu banyak makan daging.

1. Tinggi lemak jenuh

Daging merah umumnya tinggi lemak jenuh dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Meningkatkan kadar kolesterol

Daging merah mengandung fragmen asetat dan bila dikonsumsi meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Oleh karena itu, daging merah tidak baik untuk kesehatan.

Baca juga: Meugang di Abdya Sudah Dimulai Sejak Pagi Hari Tadi, Harga Daging Capai Rp 200 Ribu Per Kilogram

3. Menyebabkan kanker usus besar

Daging mengandung senyawa karsinogenik dan juga membutuhkan waktu lama untuk membersihkan saluran usus karena kandungan proteinnya yang kaya dan waktu pencernaan yang lebih lama.

Hal ini memungkinkan senyawa karsinogenik merusak dinding usus dan ini merupakan langkah awal menuju kanker usus besar.

4. Penyebab obesitas

Daging merah memiliki kadar lemak, kalori, dan lemak jenuh yang lebih tinggi, dan ini menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan lemak perut.

5. Penyebab diabetes

Daging merah meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 karena tingginya jumlah lemak jenuh yang dikandungnya.

Hal ini juga meningkatkan resistensi insulin tubuh dan membuat tubuh sulit untuk mengatur gula darah.

Baca juga: Hari Pertama Meugang Ramadhan di Aceh Besar, Harga Daging Sapi di Pasar Sibreh Rp 160.000/ Kg

6. Mempengaruhi sistem pencernaan

Butuh waktu lama untuk mengurai daging di saluran pencernaan karena tingginya kadar protein, daging membusuk di saluran pencernaan.

Ini mengarah pada produksi racun dan amina berbahaya yang membunuh bakteri sehat di saluran pencernaan.

Kondisi ini menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti sindrom radang usus, sembelit, kram, wasir dan banyak lagi.

7. Mempengaruhi keseimbangan hormonal

Suntikan hormonal yang disuntikkan ke tubuh hewan untuk mempercepat pertumbuhan dan produktivitas dapat menyebabkan sejumlah masalah dalam tubuh kita.

Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan beberapa kondisi kesehatan seperti pubertas dini pada anak-anak.

8. Menyebabkan alzheimer

Daging merah mengandung zat besi tingkat tinggi dan telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson dan Alzheimer.

Kelebihan zat besi dapat meningkatkan reaksi radikal bebas berbahaya dan stres oksidatif.

9. Penyakit autoimun

Sistem kekebalan melindungi tubuh dari segala penyakit dan infeksi.

Karena protein hewani mirip dengan manusia, seiring waktu, tubuh gagal mengenali antara protein diri dan protein hewani.

Beberapa jenis penyakit autoimun adalah rheumatoid arthritis, lupus dan multiple sclerosis.

Baca juga: Begini Tips Aman Membeli Daging Sapi, Pilih yang Digantung

10. Penyebab arthritis

Daging merah mengandung zat yang disebut purin yang menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam tubuh.

Hal ini pada gilirannya meningkatkan risiko asam urat dan radang sendi.

Tak hanya itu, mengonsumsi daging berlebihan juga menyebabkan artritis degeneratif dan gangguan jaringan lunak lainnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Jalan Tol Binjai-Langsa Berbayar Mulai 3 April, Tarif dari Rp 15.000 Sampai Rp 30.000

Baca juga: Apa Benar Divaksin Covid-19 Saat Puasa Bikin Tubuh Lemas? Dokter Ungkap Faktanya

Baca juga: Harga Daging Meugang di Pasar Langsa Relatif Stabil, Dijual Rp 160 Ribu - 170 Ribu/Kg 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved