Tantangan Literasi Kesehatan pada Kelompok Rentan

OLEH ZAKIYAH DRAZAT, Anggota Komunitas Jurnalisme Warga Kota Banda Aceh dan Mahasiswa S2 Ilmu Kebencanaan USK, melaporkan dari Banda Aceh

Jumat, 25 Maret 2022, seperti biasa merupakan jadwal kuliah saya di Prodi Manajemen Ilmu Kebencanaan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK).

Setelah kuliah usai pukul 18.15 WIB, saya menuju halte di samping Fakultas Ekonomi untuk menunggu bus Transkoetaradja.

Saya tiba di halte Keudah seusai azan, sedangkan rumah saya di Keutapang.

Karena bus ke Keutapang sudah tak ada, saya putuskan naik becak saja.

Dalam perjalanan, bapak pengemudi becak yang saya tumpangi terdengar batuk-batuk.

Muncul keinginan untuk bertanya, apakah beliau sudah vaksinasi Covid-19 atau belum.

Namun, saya urungkan untuk bertanya agar ia bisa fokus mengemudi.

Setiba di rumah, barulah saya minta waktunya sesaat untuk berbincang.

Namanya Muhyin (63).

Ia berasal dari Aceh Besar dan kini berdomisili di Banda Aceh.

Baca juga: Urgensi Literasi Kesehatan Aceh

Baca juga: MER-C dan Unimal Jalin Kerjasama Pendidikan Kedokteran Kebencanaan

Sehari-hari bekerja sebagai penarik becak motor untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Saya pun memancingnya dengan pertanyaan apakah sudah vaksinasi? Ternyata belum.

Ia belum vaksinasi karena merasa kondisinya baik-baik saja.

Setelah saya bertanya lebih lanjut, ternyata ia belum vaksinasi karena khawatir.