Opini

Menjajaki Direct Flight Aceh-Andaman

KEINGINAN untuk membuka jalur penerbangan langsung (direct flight) dari Aceh ke Kepulauan Andaman & Nicobar di India telah dibahas

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Menjajaki Direct Flight Aceh-Andaman
FOR SERAMBINEWS.COM
TEUKU CUT MAHMUD AZIZ Dosen FISIP Prodi Hubungan Internasional Universitas Almuslim, Member of the Indonesian Task Force for Aceh- Andaman and Nicobar Islands Cooperation

Orang di pasar bertanya, “Bapak kampungnya di mana?” Mendengar ini, dosen itu pun tertawa.

Berhubung ia fasih berbahasa Indonesia, ia mengatakan, “Maaf Bapak, saya orang India, bukan orang Indonesia.

Saya baru datang ke Banda Aceh.

” Mendengar ini, Bapak yang bertanya lalu mengatakan,” Kok wajahnya mirip orang Aceh!” Akhirnya keduanya pun tertawa.

Untuk rute penerbangan dari Aceh ke Port Blair, ada yang mengusulkan jika titik take off-nya dimulai dari Pulau Sabang.

Ada juga usulan jika titik take off-nya dari Banda Aceh, dan ada juga yang mengusulkan dari Medan dengan transit terlebih dahulu di Banda Aceh.

Termasuk ada juga usulan jika titik keberangkatan dari Kuala Lumpur dengan transit di Banda Aceh.

Jika melihat dari empat usulan ini, maka yang paling memungkinkan untuk dijajaki saat ini adalah titik keberangkatannya dari Bandara Internasional Kualanamu (KNO) Medan dengan transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandara Internasional Veer Savarka (Port Bair).

PT Angkasa Pura II Bandara KNO telah menjalin kerja sama dengan mitra global melalui skema Joint Venture Company (JVCo), yaitu dengan GMR Airports Consortium, investor yang menguasai jaringan operator bandara dengan penumpang terbanyak di dunia.

GMR Airports Consortium merupakan konsorsium dua investor besar asal India dan Prancis, yaitu GMR Group dan Aéroports de Paris Group (ADP).

Angkasa Pura II melalui PT Angkasa Pura Aviasi menguasai sebesar 51 persen saham, sementara GMR Airports Consortium menguasai 49 persen.

Skema kerja sama kemitraan strategis ini sejalan dengan semangat PT Angkasa Pura II untuk menjadikan KNO sebagai hub penerbangan internasional, yang akan menyaingi Singapura dan Malaysia (Liputan6.com, 23/11/2021).

Melalui JVco ini, maka ke depannya KNO akan dipadati dengan penerbangan internasional dan semakin banyak pilihan bagi para pelaku perjalanan yang akan menuju ke luar negeri.

Dengan kenyataan ini, Pemerintah Aceh perlu aktif menjajaki kembali dengan membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan Perusahaan Penerbangan terkait dengan keinginan untuk membuka direct flight Aceh-Andaman melalui konektivitas KNO-SIM.

Pesawat yang akan dijajaki tidak perlu terlalu besar, dapat dimulai dengan Pesawat seukuran Wings Air jenis ATR 72.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved