Berita Aceh Utara
Aliansi Santri Antar Dayah di Lhoksukon Adakan Pengajian di Lapas dan di Masjid Untuk Anak
Sejumlah kegiatan yang saat inimasih berjalan, yaitu pengajian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon kepada tahanan dan narapidana.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Sejumlah kegiatan yang saat inimasih berjalan, yaitu pengajian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon kepada tahanan dan narapidana (Napi).
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Aliansi Santri Antar Dayah (ASAD) di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara mengadakan pengajian untuk anak dan narapidana (napi) serta kegiatan safari selama Ramadhan.
Sejumlah kegiatan yang saat inimasih berjalan, yaitu pengajian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon kepada tahanan dan narapidana (Napi).
Kemudian kegiatan pendidikan Ramadhan di sekolah, yaitu Dinul Islam di SMPN 1 Lhoksukon.
Pendidikan Ramadhan juga diadakan di tiga masjid lain dalam kawasan Kecamatan Lhoksukon, untuk usia pelajar dan remaja.
Masing-masing, di Masjid Al-Kautsardi Gampong Alue Mudem, Lhoksukon Barat, Masjid Baitul 'Atiq Gampong Geumata, Lhoksukon Barat, dan Masjid Patok 4 Gampong Buket Hagu.
Lalu, kegiatan pendidikan dan Safari Ramadhan ini dilaksanakan sampai ke daerah terpencil, yaitu daerah transmigrasi di Gampong Buket Hagu yang merupakan salah satu daerah pedalaman yang ada di Aceh Utara.
Baca juga: 150 Santri di Aceh Utara Ikut Program 20 Hari Bersama Alquran, Dalam Kampoeng Alquran Angkatan III
Kemudian juga Safari Ramadhan ke sejumlah desa dan masjid di wilayah Kecamatan Lhoksukon itu.
ASAD adalah organisasi alumni dayah Aceh dan santri di Aceh maupun di luar Aceh yang dibentuk baru-baru ini dengan anggota yang sudah bergabung 250 orang.
Pun usia organisasi santri tersebut masih belasan hari, tapi sudah melaksanakan program yang dapat bermanfaat langsung kepada masyarakat.
“Kegiatan yang kami laksanakan itu merupakan pengabdian pada masyarakat di bidang agama, sekaligus mempraktikkan ilmu yang dimiliki oleh para santri untuk ditransfer kepada umat,” ujar Ketua ASAD Tgk Syibran Mulasyi, dalam siaran yang diterima Serambinews.com, Kamis (14/4/2022).
Menurut Tgk Syibran, kegiatan tersebut penting dilakukan, karena ilmu yang dimiliki para santri yang baru pulang dari dayah ini masih hangat, serta dapat menambah pengalaman dalam bidang masalah yang timbul ditengah masyarakat.
Sehingga mereka akan lebih giat belajar, setelah nantinya kembali aktif di dayah.
Baca juga: Pemkab Aceh Jaya Buka Pendaftaran Beasiswa Santri, Alokasi Anggaran Hingga Rp 2,5 M, Ini Syaratnya
Kasi Pendidikan dan SDM Tgk Muhammad MTH, menyampaikan, organisasi ASAD bukan saja hanya melaksanakan kegiatan di Bulan Ramadhan.