Internasional
Elon Musk dan Pangeran Arab Saudi Alwaleed Perang Kata-kata, Soal Penguasa Twitter
Elon Musk, orang terkaya di dunia terlibat perang kata-kata dengan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal.
Seperti diketahui, Elon Musk mengatakan dalam suratnya ingin menjadikan Twitter sebagai platform untuk kebebasan bicara di seluruh dunia.
Untuk mencapai tujuan ini, ia merasa Twitter harus beralih menjadi perusahaan swasta dan ingin membeli keseluruhan saham.
Saat ini ia hanya memiliki 9,2 persen saham di Twitter.
“Sejak berinvestasi di sini, saya menyadari perusahaan tidak akan berkembang dan melayani kebebasan sosial dengan bentuknya saat ini," ujar Musk.
Baca juga: Pemerintah Rusia Batasi Warganya Akses Twitter, Penggunaan Internet Dikontrol Ketat
"Untuk itu, Twitter perlu diubah menjadi perusahaan swasta," tambahnya.
"Saya menawarkan pembelian Twitter 100 persen dengan harga 54,20 dollar AS per saham dalam bentuk tunai,” katanya.
Dia juga mengatakan penawaran ini merupakan yang terbaik dan terakhir.
Apabila tidak diterima, ia akan mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham.
Meskipun Alwaleed telah menunjukkan penolakannya, namun keputusan resmi belum keluar dari jajaran direksi Twitter.
Sementara itu, Twitter telah mengkonfirmasi dalam siaran pers, mereka telah menerima surat penawaran Musk.
Dewan direksi menyatakan, akan dengan hati-hati meninjau proposal untuk menentukan tindakan yang diyakini sebagai keputusan terbaik bagi perusahaan dan semua pemegang saham Twitter.
Saham Twitter (TWTR) sempat melonjak 13 persen dalam perdagangan pra-pasar.
Namun, saham sedikit turun pada Kamis (13/4/2022) sore imbas dari kekhawatiran Twitter akan menolak tawaran Musk, serta akan melepas semua sahamnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Arab Saudi Alwaleed Tolak Tawaran Elon Musk untuk Mengakuisisi Twitter Rp 616 Triliun",