Jurnalisme Warga
Menjemput Kesempurnaan Berkah
Jauh hari sebelum memasuki Ramadhan sudah semestinya kita menyiapkan berbagai bekal untuk menyambut kesempatan emas ini

Bukan juga sekadar larangan apa yang masuk ke mulut, tapi juga yang keluar dari mulut.
Lisan harus dijaga, jangan bergibah, mencaci, menghasut, melakukan ujaran kebencian (hate speech), dan menceritakan kejelekan orang lain.
Ramadhan justru juga mengajarkan manusia tentang pengendalian diri dan kesabaran.
Sebagaimana penjelasan Buya Hamka tentang makna puasa adalah upaya pengendalian diri seorang hamba terhadap syahwat yang bertujuan untuk mendidik kemauan dan dapat mengekang hawa nafsu.
Sehingga, jika nantinya hal ini berhasil dilewati maka akan dapat mengangkat tingkatnya sebagai manusia.
Hal yang akan membuat kita semangat dalam menyambut Ramadhan adalah dengan mengetahui keutamaan-keutamaan bulan suci ini.
Sepadan dengan penjelasan Abi H Zahrul Mubarrak (Abi MUDI) dalam pengajian bulanan Tastafi Muslimah Kota Banda Aceh yang digelar menjelang Ramadhan di Dayah Markaz Ishlah Al-Aziziyah Luengbata.
Abi memaparkan bahwa alasan seseorang malas beribadah kepada Allah disebabkan oleh empat factor, yaitu kebodohan, kurangnya iman, tinggi angan-angan, dan mengonsumsi makanan syubhat.
Agar kita terhindar dari hal inilah maka perlu memperdalam keilmuan tentang Ramadhan ini.
Amalan di bulan Ramadhan Amalan utama di bulan ini tentulah puasa yang merupakan amalan yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam.
Keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan hanyalah Allah sendiri yang mengetahuinya.
Amalan lainnya adalah shalat Tarawih.
Inilah yang disebut dua jihad seorang mukmin di bulan puasa.
Siang hari berjihad dengan jalan berpuasa dan shalat Tarawih di malam hari.
Kemudian untuk memanfaatkan Ramadhan yang hanya sebentar ini juga disunatkan untuk tadarus Al-Qur’an serta mentadabbur maknanya.