Internasional

Swedia Tuduh Rasmus Paludan Coba Menyakiti Swedia, Aktor Luar Negeri Sebagai Dalang Kerusuhan

Pemerintah Swedia menuduh aktor luar negeri menghasut kerusuhan kekerasan di beberapa kota Swedia pekan lalu.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Johan NILSSON / TT NEWS AGENCY
Sejumlah mobil terbakar di Rosengard, Malmo, Swedia untuk memprotes kelompok ekstremis sayap kanan membakar Al-Quran di depan umum pada Minggu (18/4/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KOPENHAGEN - Pemerintah Swedia menuduh aktor dari luar negeri menghasut kerusuhan kekerasan di beberapa kota Swedia pekan lalu.

Massa melemparkan batu dan membakar mobil dan tong sampah setelah seorang provokator sayap kanan Denmark mengumumkan rencana mengadakan pertemuan di Swedia.

Rasmus Paludan telah membakar Al-Quran di acara-acara di Denmark di mana dia juga menghina Islam, dan berita dia ingin melakukan hal yang sama di Swedia untuk memicu kemarahan.

Paludan, yang memegang kewarganegaraan ganda Denmark-Swedia, tampaknya untuk beberapa alasan membenci Swedia dan mencoba untuk menyakiti Swedia.

"Saya tidak mengerti mengapa"? tanya Menteri Kehakiman Morgan Johansson.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Swedia Aftonbladet yang diterbitkan Rabu (20/4/2022), Johansson merujuk pada klaim online yang muncul awal tahun ini.

Baca juga: Rasmus Paludan Anti-Islam Picu Kerusuhan Besar di Swedia, Demonstrasi Terus Meluas Tanpa Terbendung

Dimana, sebuah lembaga layanan sosial Swedia diduga menculik anak-anak Muslim.

“Banyak tanda-tanda mereka sudah lari ke sini juga, mengkampanyekan dan mendukungnya dengan berbagai cara,” kata Menkeu.

Kementerian Luar Negeri di Stockholm memposting utas Twitter pada Februari 022 yang ditujukan untuk apa yang disebutnya "kampanye disinformasi."

Sebuah badan Swedia yang dibentuk untuk melawan informasi yang salah mengatakan tuduhan penculikan dapat dilacak ke sebuah situs berbahasa Arab yang penciptanya menyatakan dukungan untuk kelompok Negara Islam.

"Kami melihat bagaimana citra Swedia dibentuk oleh beberapa aktor ini di Timur Tengah," katanya.

"Ini juga ditangani oleh beberapa pemerintah, di Irak dan di Iran," kata Johansson seperti dikutip Aftonbladet.

Baca juga: Arab Saudi Kutuk Swedia, Kelompok Ekstremis Bakar Quran dan Menghasut Kaum Muslim

Setelah kabar rencana aksi Paludan mencapai Iran dan Uni Emirat Arab, pemerintah di Teheran dan Dubai memanggil diplomat Swedia untuk memprotes.

Sebanyak 26 petugas polisi dan 14 orang lainnya pengunjuk rasa atau orang lain terluka dalam kerusuhan itu dan 20 kendaraan polisi hancur atau rusak, kata para pejabat.

Kekerasan terbaru pecah pada Minggu (17/4/2022) malam di Malmo, kota terbesar ketiga di Swedia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved