Gegara Ada yang Kloning Nomor Hp, Saldo Rp 74 Juta Milik Nasabah Ini Raib, Tersisa Hanya Rp 56 Ribu

Saat ditelusuri, ternyata uang Abu Bakar telah ditransfer sebanyak 2 kali.

Satu diantaranya ditransfer ke rekening nasabah bank yang sama atas nama Nurmila sebesar Rp 49 juta, sedangkan Rp 25 juta ditransfer ke rekening bank lain.

Sesuai prosedur, Abu Bakar membuat laporan ke pihak bank.

Oleh pihak bersangkutan, Abu Bakar diminta menunggu selama 3 bulan untuk proses tindaklanjut penyelesaian laporan.

Tiga bulan kemudian Abubakar pun kembali mendatangi kantor bank pelat merah itu di Banda Aceh.

Namun ternyata masalahnya itu belum juga selesai.

Pihak bank malah meminta tambahan waktu 3 bulan lagi.

Baca juga: Kisah Nasabah Bank di Medan, Saldo Rp 1,6 M di Tabungan Lenyap Dalam 3 Bulan, Diduga Ditarik Teller

Setelah hampir 6 bulan kasusnya tidak menemui titik kejelasan, Abu Bakar kembali mendatangi bank itu.

Lagi-lagi upayanya itu tidak memberi hasil, lantaran bank konvensional sudah tutup di Aceh dan beralih ke bank syariah.

Menyoal kasusnya, pihak bank mengatakan bahwa bukan lagi kewenangan mereka untuk menyelesaikan permasalahan Abu Bakar.

Mereka lantas menyarankan Abu Bakar untuk menghubungi call center bank itu.

Karena sudah hampir setahun kasusnya tidak selesai, tepatnya tanggal 27 Mei 2021, Abu Bakar pun membuat laporan ke Polda Aceh dan memberikan kuasa kepada penyidik untuk melakukan penyelidikan terhadap rekening bank miliknya.

Lagi-lagi, upayanya membawa kasus ini ke kepolisian tak juga berbuah.

Hingga saat ini, Abu Bakar belum mendapatkan hasil dari penanganan Polda Aceh.

Pada Akhirnya, Abu Bakar melaporkan kasus yang menimpanya itu kepada Haji Uma, yang diketahuinya sebagai salah satu anggota Komite IV DPD RI termasuk membidangi Perbankan.

Baca juga: Ini Tanggapan BRI Terkait Kasus Pengaduan Nasabah Hilang Uang Rp 1,6 Miliar Dalam Saldo Tabungan