Salam
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Ciri-ciri orang yang bertakwa adalah orang yang mampu menguasai hawa nafsunya, yaitu orang-orang yang jika diberi cobaan oleh Allah
Sudah lima hari kita meninggalkan bulan suci Ramadhan.
Dan, sudah lima hari pula kita berada di bulan Syawal 1443 Hijriah sambil berhari raya Idul Fitri.
Meninggalkan bulan Ramadhan berarti kita baru saja menyelesaikan ritual besar selama satu bulan penuh.
Yaitu selain berpuasa dan membayar zakat fitrah, kita juga mengerjakan rangkaian ibadah dan amal kebajikan lainnya, seperti shalat-shalat sunnah, tadarrus Alquran, shadaqah, dan lain sebagainya.
Sebagaimana kita pelajara bahwa selama bulan Ramadhan hingga Syawal, seluruh karunia ditumpahkan Allah kepada umat Islam.
Paling tidak ada tujuh macam karunia.
Yakni, pertama, rahmat yang telah diturunkan pada putaran sepuluh hari pertama.
Kedua, maghfirah yang diturunkan pada putaran sepuluh kedua atau pertengahan.
Ketiga, pembebasan yang diturunkan pada putaran sepuluh hari terakhir.
Baca juga: Minal Aidin Wal Faizin, Ternyata Bukan Mohon Maaf Lahir & Batin? Ini Ucapan yang Benar dan Maknanya
Baca juga: Puasa Syawal 6 Hari, Keutamaan dan Pahalanya Luar Biasa, Ini Bacaan Niatnya
Keempat, lailatul qadar yang diturunkan pada malam-malam ganjil Ramadhan.
Kelima, zakat fitrah yang keluarkan untuk membersihkan dosa-dosa dan mengembalikan fitrah manusia.
Keenam, pahala puasa 6 hari Syawal yang nilainya setara dengan puasa satu tahun.
Dan, ketujuh, halal bi halal atau saling memaafkan di antara kita, yang dapat menghapus dosa antarsesama.
Makanya, bagi umat Islam, berada di bulan Syawal adalah memasuki babak baru, babak kembali ke fitrah yang suci.
Karena muara ibadah berpuasa Ramadhan adalah terbentuknya muslim yang bertakwa.
Ciri-ciri orang yang bertakwa adalah orang yang mampu menguasai hawa nafsunya, yaitu orang-orang yang jika diberi cobaan oleh Allah Swt.
Tetap sabar dan tidak emosi dan berkeluh kesah.
Orang-orang inilah yang oleh Rasulullah Saw disebut sebagai orang kuat.
Pada bulan Ramadhan kemarin, kita sudah menjadi orang kuat selama sebulan, karena kita mampu mengendalikan diri dan menguasai hawa napsu.
Berkaitan dengan sifat sabar dan mampu mengendalikan diri ini adalah sifat dan sikap lapang dada sebagai ciri dari orang yang bertakwa.
Orang-orang tersebut oleh Nabi dikategorikan sebagai kelompok orang-orang terhormat yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah Swt dan di hari kiamat mereka segera dipanggil Allah untuk menempati surga-Nya.
Mudah-mudahan berkat ibadah selama bulan Ramadhan yang kita lengkapi dengan menunaikan zakat fitrah, Insya Allah kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrahnya.
Karena, ibadah puasa Ramadhan berfungsi mensucikan jiwa dan zakat fitrah berfungsi mensucikan badan.
Maka setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat fitrah, seorang muslim akan kembali kepada fitrahnya yaitu suci jiwanya dan suci badannya.
Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya selain sebagai hamba Allah yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya.
Itulah beberapa indikator dari gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah Ramadhan sebulan lamanya.
Dan, itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa Ramadhan, mulai hari-hari ini dan seterusnya.
Akan tetapi, kata seorang cendikiawan muslim, bila ketiga ciri fitrah tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim mulai hari-hari ini dan hari-hari berikutnya, maka berarti latihan dan pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak berhasil.
Karena dia tidak mampu kembali kepada fitrahnya.
Di hari raya yang suci ini, mari kita satukan niat tulus ikhlas dalam sanubari, kita hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong, dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki hari ini.
Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan.
Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang manis kita ulurkan tangan kita untuk saling bermaaf-maafan.
Kita buka lembaran baru yang masih putih, dan kita tutup halaman yang lama yang mungkin banyak terdapat kotoran dan noda seraya mempertegas capan Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin!
Baca juga: Undangan Terbuka untuk Seluruh Masyarakat dari Bupati Pidie Abusyik dan Keluarga
Baca juga: Intisari Khutbah Idul Fitri, Renung Kembali Pesan Rasulullah yang Harus Dilakukan pada Hari Raya