Kronologi Bentrokan Dua Kelompok di Seturan, Terjadi Penusukan yang Sebabkan 2 Orang Tewas
Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, pelaku diamankan tim gabungan pada Senin (09/5) sekira pukul 15.00 WIB atau kurang lebih 36 jam
Yuli memastikan, kasus penusukan yang menyebabkan dua korban mahasiswa meninggal dunia itu tidak ada unsur kesukuan, kendati kedua korban berasal dari luar pulau Jawa.
Kasus penganiyaan berat ini, menurutnya hanya spontan karena berselisih paham di jalan.
Satu pelaku yang berhasil ditangkap dalam kasus ini berinisial YF.
Pelaku ini diduga yang melakukan penusukan terhadap dua korban hingga meninggal dunia.
Petugas Kepolisian, kata Yuli, masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Nantinya, tidak menutup kemungkinan masih ada pelaku lain yang akan ditetapkan menjadi tersangka.
"Ini masih dalam pemeriksaan, dalam perjalanan apakah ada tersangka lain atau tidak akan kami lihat. Tidak menutup kemungkinan, pelaku bisa bertambah," kata dia.
Baca juga: Bentrok Kembali Terjadi di Masjid Al-Aqsa, 57 Warga Palestina Terluka
Baca juga: Dua Pelaku Bentrok di Tamiang yang Ditangkap Masih Remaja, Satu Berstatus Pelajar
Kronologi Kejadian
Malam itu, Minggu (08/5) dinihari, sekira pukul 00.30 WIB, TIP (29) warga Bangka Belitung dan DS (22) warga Pematang Siantar Sumatera Utara, bersama empat rekannya mengendari tiga sepeda motor dari arah barat melaju ke timur di Seturan, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman.
Saat bersamaan, dari arah selatan menuju ke utara melaju kelompok pelaku sekitar 2-5 orang.
Sesampainya di simpang empat Selokan Mataram, kedua kelompok ini terjadi perselisihan karena mereka tidak saling mengalah untuk memberi jalan.
"Terjadi cek-cok saling memaki, saling tuduh, saling pisuh. Kelompok korban sempat lewat ke arah timur, kelompok pelaku jalan sedikit ke utara."
"Namun kedua kelompok masih terjadi cek-cok," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, di Mapolda DIY, Selasa (10/5/2022).
Kelompok pelaku yang sebenarnya sudah sedikit lewat dari simpang empat selokan Mataram ke utara menantang kelompok korban yang posisinya sudah sedikit melintas ke timur.
Kelompok pelaku menantang dengan mengatakan, "Ayok kalau berani kamu ke sini," ujar Ade, menirukan tantangan pelaku kepada kelompok korban.