Breaking News

Berikut Tiga Perempuan yang Dinikahi Rasulullah di Bulan Syawal

Itulah yang jadi alasan, kenapa bulan Syawal banyak diadakan pernikahan di negara-negara muslim, termasuk di Indonesia.

Editor: Faisal Zamzami
Google/net
Ilustrasi 

“Tidak ada ketentuan harus kapan untuk menikah karena semua bulan, semua hari adalah baik di sisi Allah,” kata Mufti dalam program Tribunnews On Cam.

Adapun, alasan menikah di bulan Syawal semata-mata karena menjalankan sunah Rasulullah yang menikah di bulan tersebut.

Diketahui, Rasulullah menikah dengan Aisyah pada bulan Syawal. Mufti kemudian menjelaskan konteks yang terjadi pada masa itu.

Pada zaman jahiliyah, kala itu orang Quraisy Arab memiliki keyakinan bahwa menikah di bulan Syawal adalah sebuah pantangan.

Menikah maupun berhubungan badan di bulan Syawal diyakini dapat mendatangkan kesialan dan merupakan hal yang tabu bagi masyarakat Quraisy.

 

Mereka berkeyakinan jika pernikahan dilakukan pada bulan Syawal, maka rumah tangga menjadi tidak harmonis dan berisiko gagal atau cerai.

Rasulullah pun datang dengan menampik mitos tersebut.

Beliau membuktikannya dengan menikahi Aisyah di bulan Syawal.

Hal ini juga tertera dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Aisyah ra berkata:

“Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka istri-istri Rasulullah SAW yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (HR. Muslim).

 

Anjuran menikah di bulan Syawal

Melansir kalsel.kemenag.go.id, Selasa (3/5), Imam An-Nawawi ra dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan bahwa hadis tersebut merupakan anjuran menikah di bulan Syawal.

Dalam ucapannya, Aisyah bermaksud untuk menolak kebiasaan masyarakat pada zaman Jahiliyah dan anggapan/keyakinan bahwa menikah di bulan Syawal tidak baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved