Opini
Cakupan Imunisasi Dasar Turun, Salah Siapa?
Penemuan kasus yang banyak tersebut harusnya sudah bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), di- mana secara definisi KLB suspek campak
Oleh Aslinar Sp A M Biomed, Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
SAAT ini kasus penyakit menular semakin banyak bermunculan, terutama pada bayi dan anak.
Kasus yang belakangan mulai banyak terjadi adalah campak.
Di setiap kabupaten/ kota di Aceh, para dokter spesialis anak menemukan banyak kasus campak disertai dengan komplikasi.
Penemuan kasus yang banyak tersebut harusnya sudah bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), dimana secara definisi KLB suspek campak adalah apabila ditemukan lima atau lebih suspek campak dalam waktu empat minggu berturut turut.
Hampir sebagian besar kasus campak tersebut tanpa riwayat imunisasi sama sekali.
Data dari WHO pada tahun 2020, sebanyak 17,1 juta anak di bawah satu tahun tidak menerima dosis awal vaksin DPT yang menunjukkan kurangnya akses ke imunisasi dan layanan kesehatan lainnya dan sebanyak 5,6 juta anak hanya divaksinasi sebagian.
60 persen di antaranya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
Apalagi sejak muncul pandemi Covid-19, cakupan imunisasi rutin dalam rangka pencegahan penyakit seperti campak, rubella, semakin menurun.
Misalnya, tingkat cakupan imunisasi difteri, pertusis dan tetanus (DPT3) dan campak dan rubella (MR1) berkurang lebih dari 35 persen pada bulan Mei 2020 dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Dinkes Aceh Utara Sosialisasi kepada Ulama dan Tokoh Agama, Tentang Penting Vaksin & Imunisasi Anak
Baca juga: Hadiri Pekan Imunisasi Dunia
Secara umum di Indonesia, cakupan imunisasi rutin masih kurang optimal.
Bagaimana dengan Aceh? Berdasarkan data dari Buletin Imunisasi 2019-2021 yang dikeluarkan oleh Kemenkes, untuk wilayah Sumatera, Aceh berada di peringkat pertama dengan cakupan imunisasi sangat rendah.
Untuk cakupan imunisasi dasar, pada tahun 2019 yaitu sebanyak 50,85 persen, tahun 2020 sebanyak 41,81 persen dan tahun 2021 yaitu hanya naik sedikit saja di angka 42,69 persen.
Angka yang diperoleh Aceh sangat sedikit dibandingkan provinsi tetangga yaitu Sumatera Utara dimana cakupan imunisasi dasar mereka tahun 2019 yaitu 86,19 persen, pada tahun 2020 sebanyak 75,71 persen dan tahun 2021 80,70 persen.
Sumatera Utara juga mengalami penurunan yang disebabkan karena kondisi pandemi, tapi angka cakupan imunisasinya jauh sekali di atas pencapaian Aceh.