Berita Kutaraja
Wow! Sungai Tamiang Potensial Dibangun PLTA Berkapasitas 500 MW, Wastika Karya Gelontorkan Rp 30 T
Sungai tersebut adalah Sungai Tamiang yang alirannya melintasi sejumlah kabupaten di Aceh.
Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Ia yakin pembangunan tersebut akan membawa banyak manfaat baik bagi masyarakat Aceh.
Sebelumnya, Direktur Operasional III PT Waskita Karya, Gunadi mengatakan, saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Inalum untuk membangun smelter di kawasan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Pengoperasian smelter tersebut membutuhkan suplai listrik sebesar 900 sampai 1.000 MW.
"900 megawatt ini tidak bisa dihasilkan oleh satu bendungan pembangkit listrik saja. Berdasarkan studi kami, ada sungai di Aceh yang memenuhi kriteria, yaitu Sungai Tamiang," kata Gunadi.
Baca juga: UPDATE Warga Datangi DPRK Aceh Tengah, Tuntut Ganti rugi Lahan Proyek PLTA Peusangan
Gunadi melanjutkan, pihaknya nanti akan membangun bendungan untuk pembangkit listrik di tiga kawasan aliran sungai Tamiang tersebut.
Ketiga kawasan tersebut masuk dalam Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues dan Bener Meriah.
Diperkirakan pembangkit listrik di ketiga kawasan tersebut bila selesai dibangun nantinya berpotensi menghasilkan 500 megawatt.
Gunadi mengatakan, nilai investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air tersebut bernilai sekitar Rp 30 triliun.
"Setelah memenuhi berbagai tahapan perizinan dan studi, paling cepat konstruksinya bisa dimulai di tahun 2024," ujar Gunadi.
Gunadi menyebutkan, sejumlah manfaat yang didapat masyarakat Aceh jika pembangkit listrik tenaga air itu dibangun.
Baca juga: Dinas Pertanahan Aceh Tengah Sudah Ajukan Rekomendasi Terkait Ganti Rugi PLTA Peusangan
Yaitu menjadi lumbung pasokan air bersih, penyerapan tenaga kerja saat konstruksi maupun operasional PLTA, pengendali banjir, dan menambah pendapatan daerah.
"Sudah satu tahun lebih untuk mencari lokasi, mudah-mudahan Sungai Tamiang ini bisa menjadi lokasi potensi yang besar dan memberi dampak yang banyak bagi provinsi ini, baik ketersediaan air bersih maupun energi," ujar Gunadi.
Ikut hadir mendampingi Gubernur Aceh dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Mahdi Nur, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Marthunis, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, A Hanan, dan Direktur PT Pema, Zubir Sahim.(*)