Internasional

Presiden Venezuela Kunjungi Teheran, Penuhi Undangan Presiden Ebrahim Raisi

Presiden Venezuela Nicolas Maduro tiba di ibukota Iran, Teheran pada Jumat (10/6/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP/ZURIMAR CAMPOS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro diterima oleh Menteri Pertahanan Iran, Mohamed Reza Qarai Ashtiani saat tiba di Bandara Internasional Mehrabad di ibukota Teheran, Jumat (10/6/2022). 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Presiden Venezuela Nicolas Maduro tiba di ibukota Iran, Teheran pada Jumat (10/6/2022).

Maduro melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari.

Delegasi politik dan ekonomi tingkat tinggi dari Venezuela, yang seperti Iran berada di bawah sanksi berat AS, menemani Maduro dalam kunjungan itu.

Hal itu menyusul undangan dari presiden garis keras Iran Ebrahim Raisi.

Maduro melakukan tur Eurasia setelah ditolak oleh Washington, yang memutuskan untuk tidak mengundangnya ke KTT Amerika.

Dilansir AFP, kunjungan berikutnya awal pekan ini ke Aljazair dan Turki.

Baca juga: Facebook Bekukan Fanpage Presiden Nicolas Maduro, Pemerintah Venezuela Sebut “totaliterisme digital”

Turki menjadi salah satu dari segelintir tempat di seluruh dunia, Rusia dan Iran menjadi negara sahabat lain Maduro yang disambut di tengah sanksi AS terhadap negaranya.

Venezuela, bersama dengan Kuba dan Nikaragua, tidak diundang oleh pemerintahan Biden ke KTT Amerika karena masalah demokrasi dan hak asasi manusia.

Hal itu juga menyebabkan Presiden Meksiko tidak hadir.

Venezuela telah menerima kapal tanker Iran di pelabuhannya dan di masa lalu, Iran juga mengekspor mobil ke Venezuela.

Iran minggu ini mulai menghapus 27 kamera pengintai dari situs nuklir di seluruh negeri.

Baca juga: Venezuela Buru Perencana Pembunuh Presiden Nicolas Maduro

Sehingga, membutakan pengawas nuklir PBB dari pemantauan program pengayaan uranium Teheran.

Ketegangan tetap tinggi di Timur Tengah yang lebih luas atas runtuhnya kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia karena sanksi AS.

Selain, kenaikan harga pangan global yang mencekik ekonomi Iran yang sedang sakit, memberikan tekanan lebih lanjut pada pemerintah dan rakyatnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved