Waduh, Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Naik Lagi
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Budiman mengatakan, kenaikan pasien yang dirawat tersebut dalam kategori terkendali.
"Sekarang kita masuk dalam penerapan prokes di tingkat desa dan kelurahan yang disebut skala mikro. Ini yang tidak boleh kemah. Sebab ini bagian dari sistem ketahanan negara," ujarnya.
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengatakan pola atau tren dari global Covid-19 saat ini, khususnya pada negara yang sudah ditemukan kasus atau penularan komunitas BA.4 dan BA.5 mulai terjadi kenaikan. Selain menunjukkan kasus infeksi yang terus meningkat, ditandai pula dengan kenaikan angka reproduksi. Begitu pun dengan juga tes positifity rate yang meningkat.
Baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Tak Panik Kasus Covid-19 Meningkat Lagi
"Bahkan rata-rata sudah di atas 20 persen. Ini yang harus diwaspadai. Dan ini terjadi utama di Eropa. Dan sebagai pengingat untuk kita di Indonesia," ujarnya.
Bahkan untuk beberapa negara di Eropa, terjadi peningkatan di fasilitas kesehatan. Khususnya yang terdeteksi varian BA.5 ini.
Selain itu kata Dicky, yang harus dilihat pertama, umumnya yang paling terdampak adalah negara dengan populasi penduduk orang lanjut usia yang lebih besar. Kedua kelonggaran yang dilakukan membuat situasi semakin rentan. Pelonggaran penggunaan masker dan aktivitas , kemudian cakupan vaksinasi tiga dosis yang rendah.
"Nah ini adalah kondisi utama yang membuat dampak dari BA.4 dan BA.5 lebih terlihat mampu memperburuk situasi. Ini yang harus kita jadikan pelajaran," kata Dicky lagi.
Namun Dicky pun mengingatkan. Meski Indonesia memiliki penduduk dewasa muda yang lebih besar. Tapi masih punya penduduk dalam kondisi rawan.
"Yaitu lansia dan pasien komorbid. Anak di bawah lima tahun belum vaksinasi. Itu yang berbahaya," tutupnya.(Tribun Network/ais/rin/wly)