Kesehatan
Ini Dampak Rokok Terhadap Perubahan Fisik Wajah, Muka Lebih Tua 30 Tahun, Berikut Tips Stop Merokok
Efek ini terjadi bukan hanya pada orang yang merokok saja, melainkan sangat berefek pada orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Bahaya merokok bukan hanya menimbulkan penyakit kronis, tetapi tanpa disadari dampak dari merokok akan mengubah penampilan tubuh Anda perlahan-lahan, terutama pada perubahan fisik wajah.
SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan sekaligus content creator TikTok, dr Arthur SpKK FINSDV, mengungkapkan enam efek rokok terhadap perubahan fisih wajah.
dr Arthur menyampaikan hal ini melalui akun TikTok miliknya @dokterkulitkucom.
Bahaya merokok sudah menjadi rahasia umum. Namun bagi perokok aktif, hal tersebut hanya angin lalu dan sekadar informasi saja.
Rokok memang telah membuat banyak orang kecanduan.
Padahal ada banyak perubahan yang terjadi akibat Anda merokok.
Baca juga: Tips Merawat Miss V dengan Baik dan Benar Ala dr Arthur, Cukup Lakukan 3 Hal Ini
Bahaya merokok bukan hanya menimbulkan penyakit kronis, tetapi tanpa disadari dampak dari merokok akan mengubah penampilan tubuh Anda perlahan-lahan, terutama pada perubahan fisik wajah.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh dr Arthur, ahli kesehatan yang juga sering membagikan edukasi soal kesehatan, kecantikan, kulit kelamin untuk awam di TikTok ini.
Dikutip Serambinews.com Sabtu (118/6/2022) melalui akun TikTok miliknya @dokterkulitkucom, dr Arthur mengungkap setidaknya ada enam efek rokok terhadap perubahan fisik wajah. Apa saja?
- Pondasi kulit rusak
- Kulit kendur dan turun
- Jerawatan
- Penyembuhan lebih jelek - bopeng /skar
- Pori-pori wajah jadi besar
- Muka boros atau tampak lebih tua
Baca juga: Bikin Bau, Ternyata Ini Penyebab Telapak Kaki Bolong-Bolong, dr Arthur: Atasinya Cuma Pakai Batu Ini
Bahkan katanya, terdapat sebuah penelitian yang mengatakan jika merokok dapat membuat wajah seseorang tampak menjadi lebih tua.
Usia 40 tahun namun wajahnya tampak seperti usia 70 tahun. Artinya wajah orang tersebut 30 tahun lebih tua dibanding usianya.
"Penelitian : usia 40 tapi kulitnya 70 tahun, tekor 30 tahun," katanya.
Efek ini terjadi bukan hanya pada orang yang merokok saja, melainkan sangat berefek pada orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif.
"Eeknya juga sama ke kamu yang ada disekitar perokok," pungkasnya.
Baca juga: Ini 7 Manfaat Biji Anggur untuk Kesehatan, Cegah Penuaan Dini hingga Menghilangkan Kecanduan Merokok
Simak 5 Tips Berhenti Merokok Secara Bertahap, Dimulai dari Tekad yang Kuat
Ada sejumlah kebiasaan buruk bisa terjadi bagi Anda perokok.
Hal ini bukan saja mengancam penyakit tapi juga mengincar orang-orang terdekat yang menghirup asap rokok.
Kebiasaan merokok dapat menimbulkan bahaya kecanduan.
Akibatnya kandungan kimiawi di dalam rokok tersebut dapat memicu munculnya sejumlah penyakit di dalam tubuh.
Kecanduan merokok terjadi akibat adanya kandungan nikotin di dalam rokok.
Selain mengandung nikotin, rokok juga mengandung sekitar 4000 jenis senyawa kimia.
Dilansir dari Kompas.com, 400 di antara senyawa kimia tersebut merupakan zat beracun.
Seseorang yang mengonsumsi rokok meningkatkan risiko terjadinya penyakit, seperti jantung koroner, stroke, hipertensi, gangguan janin, kanker paru, dan penyakit lainnya.
Tak hanya merugikan bagi perokok aktif, asap rokok juga berbahaya bagi perokok pasif.
Lantas bagaimana cara berhenti merokok?
Tips berhenti merokok secara bertahap
Memutuskan untuk berhenti merokok bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya kandungan nikotin di dalam rokok memberikan rasa candu bagi para perokok.
Kendati demikian, kecanduan terhadap rokok bukan berarti membuat perokok tidak bisa berhenti mengonsumsinya.
Apabila upaya berhenti merokok terasa sulit, perokok bisa mencoba cara berhenti merokok secara bertahap.
Cara ini dilakukan dengan mengurangi rokok dari hari ke hari.
Berhenti merokok secara bertahap dilakukan dengan mengurangi jumlah rokok yang diisap setiap harinya.
Jumlah tersebut berangsur-angsur terus dikurangi.
Misalnya hari pertama berhenti merokok, menghabiskan 10 batang, hari ke-2 atau ke-3 turun jadi 8 batang, dan seterusnya sampai 0 batang setiap harinya.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghentikan perilaku merokok secara bertahap:
1. Bulatkan tekad
Tips paling efektif untuk berhenti merokok harus diawali dari diri sendiri.
Perokok perlu membuat komitmen secara sadar dengan dirinya sendiri untuk mengakhiri kebiasaan merokok.
Dilansir dari Kemenkes, tekad dan niat yang kuat untuk berhenti merokok menjadi alasan utama yang harus dilakukan.
Setelah melakukan niat, perokok bisa mencoba untuk memberitahu keluargan dan teman terdekat.
Tujuannya agar tercipta lingkungan yang sehat dan mendukung proses berhenti merokok itu.
2. Batasi waktu dan tempat untuk merokok
Tips berhenti merokok bisa dilakukan dengan memberikan batas waktu dan tempat untuk merokok.
Perokok tidak perlu menunggu aturan yang biasanya diberikan di beberapa fasilitas umum untuk tidak merokok.
Dilansir dari Health Hub, memasang tanda ‘Dilarang Merokok’ bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Tanda tersebut bisa dipasang di area yang mudah terjangkau atau sering dilalui perokok, misalnya di kamar tidur, mobil, atau kamar mandi.
3. Menahan keinginan untuk merokok
Keinginan merokok bisa datang kapan saja. Kendati demikian, tantangan bagi mereka yang ingin berhenti dari merokok adalah menahannya.
Keinginan untuk merokok merupakan bagian dari rasa kecanduan akibat nikotin di dalam rokok.
Untuk melawan rasa tersebut, perokok bisa mengalihkan perhatiannya dengan melakukan kegiatan yang lain.
Masih dari sumber yang sama, tips berhenti merokok bisa dilakukan dengan rutin membawa permen bebas gula di kantong perokok sehingga ketika keinginan merokok tersebut muncul bisa diganti dengan permen bebas gula atau snack sehat lainnya.
Mengalihkan keinginan untuk merokok bisa dilakukan dengan mendengarkan pemutar musik atau bermain game melalui ponsel genggam.
Bermain game melalui ponsel genggam bisa membantu kebiasaan berhenti merokok.
Sebab, bermain game melalui ponsel membuat kedua tangan terus aktif.
4. Berolahraga secara rutin
Dikutip dari Kompas.com, sebuah studi menyebutkan bahwa olahraga rutin mampu mencegah keinginan merokok.
Olahraga tersebut bisa dilakukan dengan jalan kaki atau meregangkan badan.
Kegiatan sederhana tersebut cukup membantu otak mencegah keinginan merokok.
5. Melakukan meditasi
Sejumlah perokok merasa ingin merokok ketika sedang stres.
Meditasi bisa mengurangi rasa stres sehingga keinginan untuk merokok menjadi berkurang.
Selain itu, meditasi juga bisa menjadi salah satu pilihan sebagai cara mengelola konsumsi nikotin.
Beberapa perokok yang berhasil berhenti dari kebiasaan merokok biasanya tidak kuat menahan gejala putus nikotin.
Dilansir dari Health Hub, sekitar 20 persen perokok akan mengalami gejala putus zat nikotin yang kuat.
Gejala tersebut biasanya langsung dirasakan dalam 48 jam pertama setelah berhenti merokok.
Berikut beberapa gejala putus nikotin dan cara mengatasinya:
- Sulit berkonsentrasi, lakukan peregangan secara teratur untuk mengembalikan energi dalam tubuh.
- Mudah tersinggung, lakukan olahraga yang melatih relaksasi tubuh dan pikiran, seperti yoga, meditasi, dan olah pernapasan.
- Sakit kepala, cegah dengan membiasakan tidur yang cukup.
- Mudah lelah, Tidur cukup dan minum jahe bisa menyegarkan tubuh.
- Batuk, atasi dengan minum air hangat atau obat batuk bebas gula.
- Mudah lapar dan haus, mengonsumsi air putih dengan kapasitas lebih banyak dari biasanya bisa menghambat rasa lampar yang sering muncul akibat gejala putus nikotin. Atau bisa juga dengan mengonsumsi camilan rendah kalori. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Profil Ririn Dwi Ariyanti Mantan Istri Aldi Bragi, Dijuluki Ratu Sinetron
Baca juga: Tyas Miransih dan Tengku Tenzi Akui Cinlok, Berawal dari Film
Baca juga: M Risky Agisra dan Ravena Wulandari Terpilih Sebagai Agam Inong Duta Wisata Bireuen, Ini Profilnya