Kupi Beungoh

Menyoal Kinerja Tim TAPA dalam Meraih Visi Aceh Kaya

Provinsi Aceh memiliki tim yang bertanggungjawab dalam penyusunan anggaran pembangunan. Tim ini disebut sebagai TAPA (Tim Anggaran Pemerintah Aceh)

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Safaruddin SH, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) dan Ketua DPD Ikatan Advokat Indonesia ( Ikadin) Aceh 

Menurut BPS, kemiskinan di Aceh parah, rangking pertama di Sumatera, lebih miskin dari Bengkulu yang tak memiliki dana Otsus.

Data terbaru dari BPS, kemiskinan Aceh berada di peringkat 5 nasional atau juara harapan II dalam bidang kemiskinan.

Baca juga: Kelalaian Kolektif Dana Otsus Aceh dan Tugas Berat Berikutnya

Untuk provinsi-provinsi di Sumatera, Aceh masih bertahan di rangking satu termiskin. Duh!

Rakyat Aceh merasa malu dengan raihan sebagai provinsi termiskin di Sumatera.

Mereka pasti sangat terpukul karena pemimpin yang mereka pilih gagal dalam mewujudkan janji “Aceh Kaya”.

Pejabat yang Kaya

Rakyat Aceh akan semakin sedih manakala melihat kehidupan para pejabat daerah yang makmur dan kaya.

Para pejabat memiliki rumah dinas, mobil mewah lengkap denga bensin, sopir dan ajudan. Bahkan, ada tim TAPA yang memakai mobil super mewah semisal Alphard.

Rakyat juga membaca berita bahwa pejabat sering ke luar negeri dengan rakyat. Alasan cari investor tapi hasilnya nol.

Bahkan saat investor dari India datang ke Aceh, mereka diusir. Ini jurus mabuk namanya.

Dalam menghadapi kemiskinan di Aceh, rakyat pasti berharap kemunculan sosok “juru selamat” yang akan membebaskan mereka dari lingkaran setan kemiskinan.

Baca juga: 4 Pulau Hilang, KIA Ladong Mati dan Bualan Aceh Hebat

Kepada para pejabat, teruatama Tim TAPA, disarankan untuk berhenti menghabiskan anggaran daerah tapi gagal dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dalam hal ini, semoga DPRA agar memanggil Ketua Tim TAPA dan menanyakan manfaat atau oucome dari program-program dan anggaran yang telah dihabiskan

Manfaat atau outcome harus menjadi perhatian bersama, bukan sekedar realisasi anggaran.

Bagi rakyat, mungkin lebih baik terjadi Silpa daripada anggaran habis tapi manfaat (outcome) bagi tidak ada. Uang habis sia-sia. Kata pepatah: Arang habis, besi binasa.

Baca juga: Kapal Aceh Hebat, Memutus Kesenjangan Antar Wilayah Kepulauan di Aceh

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved