Berita Aceh Tamiang
Jemput TKI Aceh Tamiang yang Kecelakaan Kerja di Malaysia, Ini Pesan Anggota DPRA Asrizal H Asnawi
Karena itu, jika bekerja secara ilegal di negara orang akan susah untuk meminta pertanggungjawaban jika mengalami suatu masalah di negara tersebut.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Isak Tangis Keluarga
Isak tangis keluarga yang sedari pagi menunggu kedatangan Mauri (44), yang mengalami kecelakaan kerja di Malaysia, seketika pecah.
Begitu tiba sebuah mobil berwarna putih di halaman rumahnya di Kampung Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, Senin (20/6/2022) sore diselimuti suasana haru.
Peluk dan cium serta tangis pecah dari seorang ibu tatkala melihat putranya bernama Mauri turun dari dalam mobil.
Mauri yang pergi ke Malaysia dalam keadaan sehat, tapi tiba dengan pipi sebelah kananya terbungkus perban dan selang menjorok ke dalam lubang hidung kanannya.
Warga Blang Kandis yang menyaksikan pertemuan Mauri dan keluarganya juga ikut terharu.
Mauri tiba di kampung halamanya setelah melakukan perjalanan panjang selama berjam-jam menggunakan jalur udara dan darat.
Kepulangan Mauri ke tanah kelahirannya ini difasilitasi oleh Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi dan Ketua Komunitas Bireuen Bersatu di Malaysia, Haikal.

Kepada Serambinews.com, Asrizal mengatakan bahwa dirinya langsung menjemput Mauri di Bandara Kuala Namu, Suamtera Utara pagi tadi pukul 10:00 WIB.
Setibanya di Kuala Namu, Asrizal langsung membawa Mauri menuju tanah kelahirannya di Blang Kandis, dengan jarak tempuh 4 jam 30 menit.
“Suasananya sangat haru. Ibu dan kakak serta adik pak Mauri tak mampu menahan tangis,” ujar Ketua DPD PAN Aceh Tamiang itu.
Kedatangan Mauri bersama Asrizal turut disambut oleh sejumah tokoh masyarakat Kampung Blang Kandis.
Perwakilan keluarga Mauri mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah diberikan Asrizal dan relawan masyarakat Aceh di Malaysia, yang mau memfasilitasi kepulangannya.
“Saya mewakili Pak Mauri tak ada kata yang bisa disampaikan kecuali hanya terima kasih yang tak terhingga kepada bapak (Asrizal) yang telah meluangkan waktu, mengorbankan materi,”
“Sehingga bisa menghantarkan keluarga kami sampai di rumahnya,” ujar Imuem Gampong yang mewakili keluarga Mauri.