Salam

Rumit, Persoalan di Laut

Personel TNI Angkatan Laut (AL) dari Kapal Republik Indonesia (KRI) Teuku Umar-385 menangkap kapal ikan Taiwan berawak 23 orang di perairan

Editor: bakri

Praktek Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF) dan kapal asing tanpa izin yang masuk ke dalam perairan Indonesia masih terjadi.

Namun, yang perlu disoroti adalah Kapal Ikan Indonesia (KII) juga kerap masuk ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara lain.

Faktor pendorongnya adalah kebutuhan salah satu komoditas perikanan, yaitu bisa hiu, cumi, tuna, cakalang, dan lain-lain.

Karenanya, sangat banyak KII masuk ke wilayah perairan negara lain, sebagian tertangkap dan sebagian lainnya terkadang lolos dari sergapan pihak keamanan laut negara-negara lain seperti Malaysia, India, dan Thailand.

Bagi yang masuk ke negara lain bukan karena faktor kesengajaan, misalnya karena rusak mesin atau terkena hantaman badai, kita tidak menyoalnya, karena itu musibah.

Akan tetapi, bagi yang sangaja masuk ke perairan negara lain, ini harus dipikirkan oleh pemerintah.

Artinya harus ada pembinaan dan edukasi kepada nelayan dan toke boat atau pengusaha agar benar-benar memperhatikan hal itu.

Sebab, jika para nelayan tidak diedukasi dan dibina secara serius, maka pemerintah akan kerepotan sendiri mengurus nelayan-nelayan Indonesia yang ditangkap oleh pihak asing.

Terkait dengan illegal fishing yang melibatkan nelayan asing di perairan Indonesia, beberapa tahun lalu sebetulnya sudah mereda ketika Menteri Perikan RI, Susi Pudjiastuti menerapkan kebijakan yang tegas.

Yakni menenggelamkan (memusnahkan) kapal asing yang terbukti menguras isi laut Indonesia secara tanpa izin.

Para nelayan asingnya juga mendapat hukuman penjara.

Tapi, setelah Menteri Susi diganti, kini illegal fishing marak lagi di perairan kita.

Artinya, harus ada sikap tegas kembali untuk meredamnya.

Nah?!

Baca juga: Jika Washington Bantu Taiwan Merdeka, China Siap Perang Lawan Amerika Serikat

Baca juga: China Kirim Serangan Udara, 30 Pesawat Tempur Terobos Zona Pertahanan Udara Taiwan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved