FAKTA Baru Kasus Santi Lumbantoruan Nikahi Berondong, Sebut Suami juga Selingkuh dengan ART
Kasus cinta segitiga pngusaha asal Medan Sabar Menanti Sitompul menarik perhatian pubil beberapa waktu lalu. Kini sejumlah fakta baru pun terungkap
Diaktakan jaksa bahwa setiap bulan Sabar juga mengalami kerugian kurang lebih Rp 65 juta, selanjutnya Sabar melaporkan perbuatan terdakwa dan Iwan ke Polda Sumut. "Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP Jo.Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," pungak jaksa.
Baca juga: Pagar Makan Tanaman, Pria Ini Tega Selingkuh dengan Istri Teman, Padahal Sudah Dianggap Saudara
Kesaksian Ibunda si Pria Brondong dan Kronologi Kasus
Sebagaimana dalam pemberitaan Tribun-Medan.com sebelumnya, seorang pengusaha asal Medan, yang bernama Sabar Sitompul, merasa ditipu janda anak dua bernama Santi Rahmadani Lumbantoruan alias Dhani Edward.
Di mana, niat hati ingin membangun rumah tangga yang utuh, Sabar Sitompul justru malah mengaku rugi puluhan hingga ratusan juta.
Pasalnya, setelah menikahi janda anak dua itu, sang istri kawin lagi dengan pria berondong bernama Iwan Setiadi, warga Bogor, Jawa Barat.
Dalam persidangan sebelumnya yang digelar di PN Medan terungkap, bahwa Sabar Menanti Sitompul, yang merupakan seorang kontraktor ini mengaku tidak tahu bahwa Boru Lumbantoruan adalah janda anak dua.
Mereka menikah tahun 2006. Sabar Menanti Sitompul disebut merupakan seorang duda, yang juga sudah punya anak.
Setelah menikah dengan Boru Lumbantoruan, biduk rumah tangganya mulai bermasalah, meski sempat memiliki satu anak dari si Boru Lumbantoruan.
Disebutkan dalam persidangan, bahwa Boru Lumbantoruan jarang pulang, padahal sudah dibiayai tiap bulan Rp 65 juta. Sang istri sering tidak pulang, padahal tiap bulan dibiayai Rp 65 juta.
"Dia bermain dengan laki-laki lain," kata Sabar Sitompul, Rabu (16/6/2022) lalu.

Menurut Sabar, setelah dirinya tahu bahwa sang istri mulai 'main gila' dengan laki-laki lain, pengusaha asal Medan ini berusaha menasihati sang istri.
Namun, sang istri sering marah-marah, bahkan disebut berusaha melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Sabar Menanti Sitompul.
"Tahun 2015 dia menikah dengan Iwan di Bojong Gede, dia menjadi mualaf. Kadang berminggu-minggu enggak pulang ke rumah. Kalau dinasihati, dia marah-marah," kata Sabar.
Pada Januari 2022, Boru Lumbantoruan disebut sempat berusaha ingin menganiaya Sabar. "Dia sudah berani meganiaya saya dengan melempari barang-barang ke saya, saya anggap dia mau mematikan saya," ucapnya.
Karena merasa perbuatan Boru Lumbantoruan sudah kelewatan, Sabar pun kemudian pergi ke Bogor, mencari data-data pernikahan istrinya itu untuk melapor ke pihak berwajib.