Berita Pidie
ADG Tahap Kedua Belum Cair di 575 Gampong di Pidie
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie mencatat sebanyak 575 desa di Kabupaten Pidie, belum mencairkan anggaran dana gampong (ADG)
SIGLI - Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie mencatat sebanyak 575 desa di Kabupaten Pidie, belum mencairkan anggaran dana gampong (ADG) tahap kedua.
Padahal, batas terakhir pencairan ADG tahap kedua itu harus dilakukan pada 23 Agustus 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie, Muti'in MSi kepada Serambi, Jumat (1/7/2022) mengatakan, berkat kerja keras perangkat gampong sehingga APBG tahap pertama sudah berhasil dicairkan untuk 730 gampong, dengan jumlah anggaran terserap mencapai Rp 112.548.048,880.
Menurutnya, realisasi seratus persen APBG tahap pertama, perlu diberikan apresiasi kepada aparatur gampong yang telah bekerja secara maksimal.
Sehingga, masyarakat di 730 gampong sudah bisa menikmati perputaran dana sebesar Rp 112.548.048,880.
" Meski besaran anggaran tahap pertama diterima masing-masing gampong berbeda, tapi dana itu sudah bisa dinikmati warga di dalam gampong," ujarnya.
Muti'in menyebutkan, untuk realisasi APBG tahap kedua hingga kini tercatat 155 gampong sudah mencairkan dana APBG dengan jumlah dana mencapai Rp 23.561.948,560.
Pencairan APBG tahap kedua dengan batas terakhir pada 23 Agustus 2022.
Menurutnya, saat ini masih ada waktu satu bulan lebih supaya gampong untuk melakukan pengusulan APBG tahap kedua.
Baca juga: Haji Uma Minta Pemkab Serap Aspirasi Keuchik dan Kaji Kembali Tata Cara Alokasi ADG 2021
Baca juga: Wali Kota Minta ADG Dioptimalkan untuk Kemajuan Gampong
Pun begitu, sebut Muti'in, keuchik masing-masing gampong tidak lalai dengan waktu sebulan lebih.
Sebab, perputaran waktu sangat cepat.
Jika tidak berhasil mencairkan APBG tahap dua tepat waktu, maka akan merugikan masyarakat.
"Kami akan mengirim surat ke camat jika memang ada gampong yang lambat mencairkan APBG tahap kedua.
Makanya gampong harus berpacu dari sekarang supaya pencairan APBG tahap kedua cepat dilakukan," jelasnya.
Ia menambahkan, dirinya optimis jika APBG tahun 2022 akan terealisasi di 730 gampong.
Sebab, pada tahun ini tidak ada keuchik yang bermasalah.
Namun, pada tahun 2021, hanya Gampong Blok Bengkel, Kecamatan Kota Sigli yang gagal mencairkan APBG tahap kedua dan tiga.
"Gagalnya Gampong Blok Bengkel mencairkan dana lantaran keuchik tersandung kasus korupsi APBG," pungkasnya.
Jatah Tiga Bulan
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Pidie, Muti'in MSi mengungkapkan, bantuan langsung tunai (BLT) jatah April, Mei dan Juni tahun 2022 akan dicairkan menjelang dua hari lagi Hari Raya Idul Adha.
Dana tersebut sudah ada di rekening umum khusus gampong (RKUG).
" Dipilih jadwal pencairan BLT selama tiga bulan menjelang dua hari raya, untuk menghormati kearifan lokal supaya warga bisa memanfaatkan BLT untuk menyambut Idul Adha.
Besaran dana Rp 300 ribu per orang per KPM," sebutnya.
Namun, kata Muti'in, saat ini juga sebagian gampong sudah mencairkan dana BLT selama tiga bulan.
BLT tahap satu dengan besaran dana Rp 43.852.500,000 untuk 730 gampong.
Sementara tahap kedua Rp 41.868.900.000 untuk 698 gampong.
Saat ini, masih tersisa 32 gampong belum mencairkan BLT tahap kedua. (naz)
Baca juga: Bantuan Dana Desa, ADG Bireuen dan Dana Lainnya Tahun 2022 Capai Rp 523 Miliar Lebih
Baca juga: Gaji Aparatur Gampong Tertahan, Akibat ADG Belum Disalurkan