Mental Health, Kisah JA, Penyintas Mental Illness yang Ingin Akhiri Hidup, Urungkan Niat karena Ini

Cerita JA tentang mental health, wanita penyintas mental illness (gangguan kesehatan mental) yang ingin bunuh diri dan mengurungkan niatnya karena ini

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Pixabay/Goran Horvat
Ilustrasi - Mental Health, Kisah JA, Penyintas Mental Illness yang Ingin Akhiri Hidup, Urungkan Niat karena Ini 

"Termasuk juga jalan-jalan sambil melihat langit dan laut, karena itu semua bisa meredakan," ucapnya lagi.

Baca juga: Aksi Pengemudi Transjakarta Selamatkan Wanita Hendak Bunuh Diri di Flyover Tuai Penghargaan

Ia berpesan, kepada siapa pun yang mengalami gangguan kesehatan mental, percayalah bahwa Anda tidak sendirian.

Jika memilih menyerah karena mengira diri tidak mampu, maka setiap penderita akan selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Semakin banyak masalah yang dihadapi, kata JA niscaya membuat setiap orang semakin mengerti akan kehidupan.

"Buat siapa pun kamu. Terima kasih sudah berusaha bertahan dan hidup di dunia ini," ungkapnya.

"Kamu tidak sendiri di sini, ada aku dan mereka yang sangat menyayangimu di mana pun kamu berada," tambahnya.

Baca juga: Pernah Ingin Bunuh Diri, Manny Pacquiao Akhirnya Buka Suara Mengenai Karier Tinjunya ke Depan

Menurut JA, siapa pun berhak bahagia terlepas dari para penderita gangguan kesehatan mental ini menjalani hari-harinya dengan lebih berat.

"Aku tahu mungkin harimu jauh terasa berat dari biasanya karena harus berperang dengan pikiran sendiri. Iya, sama denganku, aku juga merasakan hal tersebut," ungkap JA.

"Kamu berhak mengekspresikan segala hal yang kamu rasakan, maka dari itu please still alive and i'm proud of you," pungkasnya.

Demikian cerita JA tentang mental health, wanita penyintas mental illness atau gangguan kesehatan mental yang ingin bunuh diri dan mengurungkan niatnya karena hidup terlalu berharga tanpa harus memilih mengakhirinya secara sia-sia. (Serambinews.com/Sara Masroni)

Catatan redaksi:

Depresi bukanlah soal yang sepele. Jika kalian mempunyai tendensi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:

LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)

Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved