Asusila
Para Korban Rudapaksa Motivator JE Buka Suara, Ada yang Ngaku Sampai Muntah karena tak Tahan
Korban asusila yang diduga dirudapaksa Julianto Eka Putra (JE), motivator dan pendiri sekolah SPI. Mengaku pernah sampai muntah, tak kuat saat dipaksa
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Bahkan salah seorang korban bercerita sudah dirudapaksa motivator JE sebanyak 15 kali, ada yang sampai lemas hingga muntah.
SERAMBINEWS.COM - Kisah pilu datang dari korban asusila yang diduga dirudapaksa oleh seorang motivator berinisial JE.
Korban mengaku ada yang mengalami perbuatan bejat JE merudapaksanya sejak lama, yakni 2012 silam.
Bahkan salah seorang korban bercerita sudah dirudapaksa motivator JE sebanyak 15 kali, ada yang sampai lemas hingga muntah.
Bagaimana kisah motivator JE yang terkenal dengan wibawa dan bijaknya itu, namun diduga merudapaksa eks anak sekolahnya itu?
Kisah Pilu Korban Diduga Dirudapaksa Motivator JE
Kisah korban dirudapaksa JE dimulai 2012 silam hingga 2018 lalu.
Salah seorang korban bercerita bagaimana bejatnya JE yang diduga merudapaksa para korban dan melakukan tindakan asusila terhadap mereka.
Seolah tak ingin ada lagi yang menjadi korban, khususnya para siswa di sekolah SPI, para korban pun melaporkan perlakuan si oknum motivator ini ke polisi.
Tak cukup sampai di situ, para korban kini mulai berani buka suara ke publik dengan safari ke podcast para YouTuber dengan jutaan subscriber.
Salah seorang korban mengaku pernah dirudapaksa JE dengan cara oral agar bisa memuaskan hasrat sang motivator terkenal itu.
"Saya dilecehkan sampai dipaksa oral, sampai saya muntah," ungkap salah seorang korban dikutip Serambinews.com dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Minggu (17/7/2022).
Tak cukup di situ, korban mengaku pernah sudah tak berdaya namun terus dipaksa memuaskan hasrat JE sesuka-sukanya sampai puas.
"Sangking karena saya gak kuatnya, saya disuruh jepit (area sensitif) dan dia mainin gitu," ungkap korban dengan suara gemuruh sambil menahan kesal mengingat kejadian kala itu.
Baca juga: Kepala Dusun Diduga Rudapaksa Siswi SMK sampai Lahirkan Bayi, Begini Kasusnya
Kemudian korban juga bercerita pernah dilecehkan JE di hotel, bahkan saat timnya yang lain sedang tidur di kamar sebelah kiri dan kanan tempat pelaku melancarkan aksi.
Para tim tidak tahu kejadian tersebut karena JE menggerogotinya sekitar pukul 01.00 - 02.00 WIB tengah malam, saat semuanya sedang terlelap tidur.
Para Petinggi SPI Diduga Bela JE, Korban Diminta Memaafkan
Korban mengaku pernah bercerita ke ketua yayasan terhadap pelecehan yang dialaminya selama kurun waktu tersebut.
Mirisnya lagi, di tahun 2020 korban sempat bercerita sambil nangis-nangis ke ketua yayasan.
Namun apa yang didapat?
Bahkan para pembina di sekolah tersebut, katanya, pernah memerintahkan tim IT untuk naik lantai 4 menghapus CCTV bukti rekaman JE sebelum melancarkan aksi.
Baca juga: Paman Rudapaksa Keponakan Selama 6 Tahun, Lakukan Ini Bila Hasratnya Tak Dipenuhi
Korban mengaku kecewa besar karena kasus yang harusnya diberi perlindungan, malah diminta agar diselesaikan secara kekeluargaan.
"Punten, mohon maaf. Kita sudah melakukan itu berulang-ulang. Bahkan adik kelas saya itu dipojokin (saat mengaku dilecehkan JE)," ungkap korban.
"Emang koko pernah ngapain kamu? Nggak kan, koko gak pernah ngelakuin itu ke kamu," ucap korban lagi menirukan JE.
Akhirnya korban yang sempat ingin menyelesaikan kasus itu, secara internal pun merasa terpojokan.
Pada akhirnya korban secara terpaksa mengaku tidak pernah dilecehkan oleh JE di depan para pimpinan sekolah tersebut.
Baca juga: Khadafi, Anak Muda Asal Lhokseumawe Bos Bisatopup Beromzet Rp 20 Miliar Per Bulan, Begini Kisahnya
Pernah Ingin Keluar, Ditahan Pimpinan karena Dalih Khilaf
Tahun 2016 lalu, ia mengaku sempat ingin keluar dari sekolah tersebut karena merasa sangat berat memikul beban ini sebagai korban.
Pernah sekali korban sudah kemas-kemas barang tinggal angkat koper dari sana.
Namun ditahan sekaligus dibujuk rayu oleh direktur tingginya agar jangan keluar dari sekolah tersebut.
Pimpinan di sana berdalih bahwa JE juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
"Sangat sering kita dengerin untuk pembenaran hal-hal yang kayak gini," ungkap korban.
"Itu yang ingin saya dan teman-teman suarakan, yang dilakukan ini bukan kesalahan tapi kejahatan," ungkapnya lagi.
Baca juga: Kakek Pedofil Ini Rudapaksa Anak hingga Cucunya yang Masih Usia 5 Tahun, Terancam Hukum Mati
Ia menyampaikan tidak ingin mengusik sekolah tersebut.
Hanya saja pihaknya bersuara ke publik karena ingin memberantas kejahatan seksual yang dilakukan JE.
Sebab kelakuan JE berpotensi terjadi kembali pada adik-adik kelasnya di SPI.
Selain dirudapaksa, para korban juga mengaku pernah mendapat kekerasan fisik.
Hal itu dilakukan JE dan beberapa pembina ketika para korban melakukan kesalahan.
"Keluar semua itu kebun binatang, ditempeleng JE (juga pernah)," ungkap korban.
Baca juga: Viral di Medsos! Preman Hancurkan Kaca Mobil Gegara Sopir tak Beri Uang, Pelaku Diburu Polisi
JE Baru Ditahan Setelah Didesak Komnas PA
Diketahui JE dilaporkan ke Polda Jatim sejak akhir Mei 2021.
Namun ia baru ditetapkan tersangka pada Agustus 2021 atau 57 hari setelah laporan masuk tanpa ditahan.
Kini JE sudah ditahan setelah menjalani 19 kali sidang perkara kasus tersebut.
Penahanan JE usai mendapat desakan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).
Baca juga: Sapi Qurban Lepas Tali Terobos yang Shalat Idul Adha, Jamaah Berhamburan, Shalat pun Batal
Komnas PA, Arist Merdeka Sirait sempat mengungkapkan kekecewaan terhadap penegakan hukum yang mengawal kasus tersebut.
Hal ini dianggap karena membiarkan terdakwa tanpa menahannya yang diduga sebagai pelaku kejahatan asusila.
JE dijemput paksa oleh tim jaksa dari Kejaksaan Negeri Kota Batu dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dari kediamannya di kawasan Citraland.
Kini ia ditahan di Lapas Lowokwaru Malang.
Demikian kisah pilu korban diduga dirudapaksa motivator JE.
Korban mengaku pernah sampai muntah dan tak kuat saat digerayangi terdakwa dalam memuaskan hasratnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
• Tasya Kamila Kenang Bunyi Bel Penjual Es Krim
• Miris, Gadis 15 Tahun Tewas Usai Berhubungan dengan Suami, Ada Luka di Bagian Organ Vitalnya