Berita Banda Aceh
BMKG Deteksi 14 Titik Panas di Aceh
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 14 titik panas di wilayah Aceh yang berpotensi
BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 14 titik panas di wilayah Aceh yang berpotensi terjadi kebakaran hutan, dan lahan (karhutla) di tengah musim kemarau yang masih melanda Tanah Rencong.
“Hari ini, kami mendeteksi 14 titik panas di wilayah Aceh, maka kita mengimbau masyarakat untuk waspada potensi kebakaran lahan,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad, Senin (18/7/2022).
Zakaria menjelaskan, saat ini Aceh masih dalam kondisi musim kemarau basah.
Meski masih terdapat curah hujan, namun kondisi cuaca lebih dominan pada suhu panas serta munculnya titik panas.
Sebanyak 14 titik panas itu terdeteksi di Kabupaten Aceh Selatan tujuh titik dengan tingkat kepercayaan sedang, dari hasil pantauan sensor Satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP.
Kemudian, empat titik di Aceh Singkil, dua titik di Kota Subulussalam, dan satu titik di Gayo Lues.
Sebelumnya, pada Minggu (17/7/2022), BMKG juga mendeteksi delapan titik panas di wilayah Aceh dengan tingkat kepercayaan sedang.
Meliputi empat titik di Kabupaten Aceh Singkil, empat titik di Aceh Selatan.
Oleh sebab itu, Zakaria meminta agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Karena dengan kemunculan titik panas, maka hutan dan lahan akan mudah terbakar ketika ada sumber api.
Baca juga: BMKG Tidak Lihat Titik Panas di Aceh, Suhu Rata-Rata Diatas 30 Derajat Celcius
Baca juga: 8 Titik Panas Terpantau, Waspadai Karhutla
"Masyarakat kita masih belum sadar terhadap bahaya kebakaran hutan, karena masyarakat kita membuka lahan sering dengan membakar sebagai jalan keluar yang lebih praktis,” kata Zakaria.
Hal ini juga bisa diperparah dengan kondisi Aceh sedang musim angin barat, yaitu kecepatan angin yang sudah pada kategori tinggi, antara 20-60 kilometer per jam.
“Angin barat ini bertahan sampai akhir Agustus atau awal September,” kata Zakaria.
Di samping itu, BMKG juga mengingatkan warga potensi gelombang laut tinggi dalam beberapa hari ke depan di wilayah Aceh.
Kata dia, untuk perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian Utara dan Samudera Hindia Barat Aceh, potensi gelombang laut mencapai 3 meter atau lebih.
Selanjutnya, perairan Sabang-Banda Aceh, perairan Lhokseumawe dan perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang dengan potensi ketinggian gelombang laut antara 0.50-2.25 meter.
Aman untuk Nelayan
BMKG Stasiun Malikussaleh Aceh Utara menyebutkan, gelombang di perairan Selat Malaka aman untuk aktivitas nelayan serta pelayaran.
Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Aceh Utara, Kharendra Muiz mengatakan, cuaca perairan Selat Malaka wilayah timur Provinsi Aceh diprakirakan cerah berawan untuk tiga hari ke depan.
"Potensi gelombang laut pesisir timur Aceh, perairan Selat Malaka, untuk tiga hari ke depan terpantau aman untuk kegiatan nelayan dan pelayaran," kata Kharendra Muiz, Senin kemarin.
Kharendra Muiz mengatakan, berdasarkan pantauan cuaca di wilayah bagian timur Provinsi Aceh cenderung cerah hingga cerah berawan dengan suhu antara 30 hingga 32 derajat celcius.
"Suhu hingga 32 derajat celcius pada dasarnya dalam kondisi normal saat musim kemarau, namun karena minimnya tutupan awan mengakibatkan cuaca panas terik yang terjadi sepanjang hari," kata Kharendra Muiz. (ant)
Baca juga: Hari Ini Terpantau Dua Titik Panas di Aceh, Ini Lokasinya
Baca juga: BMKG: Waspadai Titik Panas, Cuaca Aceh Cerah Berawan