Internasional

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Keras, Agresor di Asia Akan Menghadapi Militer Barat

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keras ke agresor Asia, sebutan lain untuk China.

Editor: M Nur Pakar
AP
Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Toro 

SERAMBINEWS.COM, MANILA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keras ke agresor Asia, sebutan lain untuk China.

"Setiap agresor Asia yang melanggar kedaulatan negara lain di kawasan itu berisiko mendapat balasan hukuman," Carlos Del Toro, Sekretaris Angkatan Laut AS di Manila, Filipina.

Dia menjelaskan seperti yang dihadapi Rusia sekarang karena invasinya ke Ukraina.

Dia mengatakan dalam peringatan terselubung kepada China yang semakin tegas di kawasan Asia.

Dilansir AP, Kamis (28/7/2022), fokus militer AS di kawasan Asia-Pasifik, khususnya di Laut Cina Selatan yang disengketakan, tidak akan pernah mengendur.

Bahkan, katanya, semakin intensif meskipun ada perang di Ukraina.

Dia tidak menyebut nama China tetapi menggarisbawahi bahwa telah melanggar batas perairan negara tetangganya di Asia dan melanggar hukum internasional.

Dia memperbarui jaminan oleh Presiden Joe Biden bahwa AS akan menghormati kewajibannya.

Baca juga: Prabowo Minta AS dan China tak Abaikan ASEAN Terkait Konflik Laut China Selatan

Hal itu berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951.

Dimana, jika pasukan, kapal, dan pesawat Filipina diserang di Laut Cina Selatan yang disengketakan, maka Manila dan Beijing memiliki pertikaian teritorial yang semakin tegang.

Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga mengklaim jalur strategis itu, salah satu yang tersibuk di dunia, yang diklaim China secara keseluruhan atas dasar sejarah.

Beijing menolak putusan arbitrase internasional 2016 yang membatalkan klaimnya dan terus menentang keputusan penting tersebut.

“Seperti yang dikatakan Presiden Biden, jika satu negara melanggar satu inci kedaulatan Filipina, apakah itu di laut atau di pantai atau pulau lepas pantai, kami akan berada di sana." ujarnya.

"Kami akan mendukung bangsa Filipina dan rakyat Filipina dengan segala cara yang mungkin,” kata Del Toro.

Langkah China mengubah tujuh terumbu karang yang disengketakan menjadi pangkalan pulau yang dilindungi rudal di Spratly.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved