Berita Aceh

Cerita Elicia dari Takengon, Lolos Konferensi ke 3 Negara, Butuh Uluran Tangan Pemerintah Aceh

Elicia Eprianda mahasiswa asal Takengon yang lolos konferensi internasional ke tiga negara, terhambat biaya dan butuh sedikit uluran tangan Pemerintah

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Elicia Eprianda mahasiswa asal Takengon yang lolos konferensi internasional ke tiga negara, terhambat biaya dan butuh sedikit uluran tangan Pemerintah Aceh. 

Dalam Agenda KISMA bertajuk International Student Conference – International Student Youth Forum 2022 University Trip, pihaknya akan kunjungan ke berbagai tempat di Malaysia, Singapura dan Thailand.

Di Malaysia, konferensi internasional digelar di UniKL, KBRI Kuala Lumpur, Institut Sosial Malaysia, KLCC Twin Tower, dan beberapa tempat lainnya.

Pihaknya akan berdiskusi mengenai isu-isu hingga peristiwa hangat yang terjadi di dunia mulai dari agama, politik, ekonomi dan sosial-budaya dari berbagai negara ASEAN.

Di Singapura, pihaknya akan berkunjung je Arabic Village Singapore, Masjid Sultan, Merlion Park, Marina Bay and Esplanade, dan beberapa tempat lainnya.

Elicia bersama rombongan akan berkunjung ke beberapa tempat untuk melihat kondisi sosial-budaya yang ada di negara ini.

"Mayoritas agama Islam di Singapura sangatlah sedikit yaitu sekitar 14,9 persen. Sehingga menjadi fokus perhatian kami bagaimana masyarakat muslim di sana beradaptasi dalam lingkungan yang mayoritas nonmuslim," ungkapnya.

Selanjutnya di Thailand, Elicia akan berkunjung ke Sleeping Budha, Hai Yai Thailand, Tang Kuan Hill, Songkhla, dan beberapa tempat lainnya.

Elicia akan berkunjung ke berbagai tempat untuk melakukan survei terkait bagaimana kondisi ekonomi dan struktur kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama yang dianut di sana.

Dari semua diskusi-diskusi, kunjungan, serta survey penelitian yang telah dilakukan tersebut, nantinya akan dituangkan dalam bentuk tulisan artikel jurnal untuk dipublikasi agar dapat dibaca oleh masyarakat luas.

"KISMA adalah jalan untuk mengembangkan skill dalam bersosial, mengutarakan pendapat, improving english skill dan mempromosikan Indonesia di mata Internasional," ungkapnya.

Dari pengetahuan dan wawasan yang didapat setelah mengikuti konferensi internasional tersebut, ia bercita-cita membangun suatu komunitas sosial dengan mengajak dan merangkul putra-putri Gayo untuk bisa berkembang bersama.

Komunitas sosial tersebut akan menjadi wadah berbagi ilmu, pengalaman dan pengetahuan secara lebih luas lagi agar putra-putri Gayo lainnya dapat mengembangkan skill yang mereka dimiliki.

Melalui komunitas sosial tersebut, Elicia berharap akan lahir calon-calon penulis, peneliti, akademisi, sejarawan, entrepreneur, dan berbagai keahlian lainnya.

Kemudian dapat membangun semangat generasi penerus Bangsa Indonesia yang lebih baik lagi. "Terkhususnya untuk Aceh Tengah," kata Elicia.

Baca juga: Kisah Rahmah, Ketua Koperasi Ketiara, dari Kopi Gayo Gelondong sampai Ekspor ke Luar Negeri

Terkendala Biaya

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved