Salam
Bandara SIM Dibuka, Pariwisata Bersiaplah
Dalam waktu tak lama lagi, masyarakat Aceh akan kembali dapat menikmati penerbangan langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang
Dalam waktu tak lama lagi, masyarakat Aceh akan kembali dapat menikmati penerbangan langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, ke Kuala Lumpur dan Penang, Malaysia, menggunakan maskapai AirAsia dan Firefly.
Bahkan, maskapai Lion Air menyatakan berminat membuka penerbangan langsung dari Bandara SIM ke Jeddah atau Madinah, Arab Saudi untuk melayani calon jamaah umrah.
Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2022 yang diterbitkan awal Agustus 2022 menyatakan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dibuka kembali sebagai salah satu pintu masuk udara atau penerbangan internasional bersama 17 bandara lainnya.
Sebelumnya, lebih 20 bandara internasional di Indonesia ditutup untuk penerbangan internasional menyusul merebaknya Covid-19 di berbagai belahan dunia.
Inmendagri ini juga menjelaskan bahwa aturan teknis pelaksanaan bagi bandara yang akan melayani penerbangan internasional akan diatur Kementerian Perhubungan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Kementerian atau Lembaga terkait lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, menyatakan bahwa ada tiga maskapai yang telah menyatakan siap untuk melayani penerbangan internasional dari Bandara SIM, yaitu AirAsia, Firefly, dan Lion Air.
Maskapai Lion Air sudah menyatakan minat untuk melayani penerbangan umrah dengan frekuensi seminggu dua kali tujuan Madinah dan Jeddah dari Bandara SIM.
Maskapai Firefly menyatakan akan kembali melayani penerbangan Banda Aceh – Penang (BTJ-PEN).
Dan, tentu saja AirAsia akan kembali masuk untuk melayani penerbangan dari Bandara SIM ke Kuala Lumpur dan sebaliknya.
Baca juga: Tiga Maskapai Siap Layani Penerbangan Internasional Dari Bandara SIM, Rutenya Perlu Diperbanyak
Baca juga: Imigrasi Banda Aceh Dukung Penuh Dibukanya Penerbangan Internasional di Bandara SIM
Saat ini bandara-bandara internasional di Indonesia yang sudah dibuka kembali sebagai pintu masuk dan keluar untuk penerbangan luar negeri sedang menunggu terbitnya regulasi teknis dari instansi terkait.
Anggota Komisi III DPRA, Muchlis Zulkifli ST, mengatakan, “Dengan dibuka kembali Bandara SIM untuk penerbangan internasional, pasti akan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat karena akan banyak pelancong-pelancong dari luar negeri yang akan berkunjung ke Aceh.
” Tapi, bagi masyarakat Aceh, terbukanya kembali Bandara SIM untuk penerbangan langsung internasional, adalah kabar gembira, terutama masyarakat yang ingin berobat ke Penang dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Banyak juga masyarakat Aceh yang tertarik melancong ke berbagai kota di Malaysia.
Selain waktu tempuh yang singkat, biaya murah, faktor bahasa dan makanan yang tak jauh berbeda, menjadi daya tarik bagi masyarakat Aceh ke negeri jiran itu.
Apalagi, secara budaya antara Aceh dan Malaysia memang ada hubungan historisnya.