Berita Banda Aceh
BBPOM akan Ambil Sampel Makanan dan Minuman di 1.000 Warung Kopi di Aceh
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh, akan melakukan pengambilan sampel makanan dan minuman di 1.000 warung kopi
BANDA ACEH - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh, akan melakukan pengambilan sampel makanan dan minuman di 1.000 warung kopi yang ada di Aceh.
Kepala BBPOM Banda Aceh, Yudi Noviandi mengatakan, hal tersebut sebagai langka untuk menciptakan pangan aman di warung kopi.
Pasalnya, ia mempertanyakan bagaimana menjamin menciptakan makanan yang dikomsumsi di warung kopi itu aman.
Untuk mengidentifikasi hal tersebut, pihaknya meluncurkan inovasi pelayanan publik dengan tema "Sanger Ureung Aceh" TRIBAKTI Pangan Aman ke 1.000 Warung Kopi se-Aceh di Aula Serbaguna Setda Aceh, Kamis (4/8/2022).
Pada kegiatan tersebut nantinya, pihaknya akan melakukan sosialasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pangan aman, pengujian test kit boraks (bahan berbahaya) dan pemeriksaan sarana di warung kopi di Aceh.
"Sanger Ureung Aceh ini merupakan inovasi BBPOM Banda Aceh, dalam rangka pengawasan pangan di Aceh.
Mekanisme kerjanya nanti, dalam kurun waktu dua minggu dengan melibatkan 57 orang kader," kata Yudi.
Nantinya masing-masing kader akan memiliki target 20 warung kopi yang di intervensi, dengan 20 pelanggan yang akan di edukasi.
Kecuali Banda Aceh dan Aceh Besar.
Baca juga: Kejari Langsa Terima 3 Tersangka Pelanggaran UU Pangan, BBPOM Limpahkan Mie Kuning Mengandung Boraks
Baca juga: BBPOM Aceh Gelar Pemilihan Duta Kosmetika Aman 2022
"Kalau Banda Aceh kita akan ambil sampel di 700 warung kopi dan di Aceh Besar itu 100 warung kopi," ungkapnya.
Selain itu kata Yudi, pihaknya akan melakukan pengujian cepat pada bahan makanan yang dijual di warung kopi tersebut.
Sebab lanjut dia, berdasarkan hasil pengawasan BBPOM, masih ada ditemukan beberapa warung kopi yang menjual obat tradisional yang mengandung bahan kimia.
"Kemudian ada juga warung kopi yang sebagian kecil menjual kopi-kopi instan.
Kemudian kita ingin memastikan apakah mie yang dijual di warung kopi ini, semuanya bebas dari boraks atau tidak," imbuhnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Bukhari mengatakan, Pemerintah Aceh sangat menyambut baik dengan langkah yang diambil BBPOM Banda Aceh tersebut.
"Kita harap kepada para pemilik warung kopi dapat menerima kader dari BBPOM nantinya akan melakukan pengujian terhadap makanan dan minuman yang dijual," pungkasnya. (i)
Baca juga: BBPOM Sosialisasikan Pentingnya Izin Edar Pada Produk Obat dan Makanan di Lhokseumawe
Baca juga: BBPOM Temukan Cincau Diduga Mengandung Boraks