Sejarah Perang Aceh
Sejarawan UIN Syarif Hidayatullah: Tengku Tapa Asal Bur ni Telong, Layak Jadi Pahlawan Nasional
Teungku Tapa merupakan salah satu pejuang terkenal dalam Perang Aceh abad 19 dari Aceh Tengah.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
"Dia tetap melakukan dan menggerakkan kekacauan dengan pengikut-pengikutnya yang terdiri dari orang-orang Gayo dan dari orang-orang Aceh, hingga tewas pada 1900 di daerah Pase," tulis Snouck.
Sejarawan Mohammad Said dalam buku "Atjeh Sepanjang Abad" (1961), menyebutkan bahwa Tengku Tapa dari Gayo memimpin pertempuran di Aceh Timur setelah Nyak Makam tewas oleh Belanda.
"Tengku Tapa berjuang bersama istrinya. Sejak 30 Juni 1898 pertempuran melawan serbuan pasukan Belanda di daerah Aceh Timur berkobar. Idi Cut telah dapat dikuasai oleh Tengku Tapa dan membuat pekan ini menjadi kompleks pertahanannya. Pihak Belanda mencoba untuk merebut Idi Cut kembali. Tapi Tengku Tapa bukan mundur malahan makin maju mengadakan serangan ke ibu kota Idi sendiri. Dekat dengan Idi yaitu Teupin Batee Tengku Tapa telah membangun kubu-kubu pertahanan pasukannya.
Van Heutsze terpaksa untuk sementara menghentikan pencarian terhadap Teuku Umar dan Polim, dan pergi ke Idi untuk memadamkan perlawanan Tengku Tapa. Tapa diserang habis-habisan pada 11 Juli 1898. Benteng yang dibangun Tapa bobol, dan ia dan pasukannya kemudian mengundurkan diri ke Tanah Gayo.(*)
Baca juga: Prof Dien Madjid: Banyak Sejarah Gayo Belum Terungkap