Salam

Berusahalah Selamatkan Persiraja Meskipun Sulit

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, berusaha menyelamatkan Persiraja Banda Aceh dengan membentuk tim transisi pascamundurnya Nazaruddin

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
ARDIANSYAH, Tim Transisi Persiraja 

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, berusaha menyelamatkan Persiraja Banda Aceh dengan membentuk tim transisi pascamundurnya Nazaruddin Dek Gam dari Presiden Klub.

Tim transisi beranggotakan empat orang yaitu dua Staf Ahli Wali Kota, Ardiansyah dan Iskandar, Reza Kamilin Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Banda Aceh, serta Zulfikri dari birokrat.

Tim tersebut bertugas menyelamatkan Persiraja agar bisa berlaga di Liga 2 musim 2022/2023.

Calon presiden baru Persiraja kabarnya seorang anggota DPRA.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Aceh juga sudah menyatakan kesediaannya untuk membantu menyelamatkan klub yang berjuluk Laskar Rencong ini agar tetap berlaga di Liga 2.

"Kamis pekan ini kita akan melakukan temu raya bersama tokoh-tokoh sepakbola, pendukung Persiraja, dan pihak lain untuk membicarakan nasib Persiraja," ujar Ardiansyah.

Ia mengajak semua pihak ikut membantu menyelamatkan Persiraja Banda Aceh.

Termasuk kepada Pj Gubernur Aceh dan perusahaan plat merah seperti Bank Aceh Syariah untuk ikut membantu pembiayaan.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan bahwa kompetisi Liga 2 mulai bergulir 27 Agustus 2022 mendatang, diikuti 28 klub.

Baca juga: Belum Miliki Admin, Persiraja tak Kunjung Daftar Keikutsertaan di Liga 2, Tinggal Hitung Jam

Baca juga: Bakri Bentuk Tim Transisi Persiraja, Besok Pendaftaran Liga 2 Dimulai

Dari hasil manajer meeting, sejumlah klub mengusulkan dan menawarkan supaya Liga 2 2022 dibagi tiga wilayah.

Bila usulan itu diterima, maka Persiraja akan bergabung di Wilayah Barat bersama sembilan konsestan.

Lantak Laju nantinya akan adu kekuatan dengan trio Sumut, PSMS Medan, PSDS 'Traktor Kuning' Deli Serdang, dan debutan yang juara Liga 3 musim lalu, Karo United.

Lalu ada nama PSPS Pekanbaru (Riau), Semen Padang (Sumbar), dan Sriwijaya FC Palembang (Sumsel).

Sedangkan untuk away ke Pulau Jawa, Persiraja ditunggu klub kaya milik Atta Halilintar, City Bekasi FC (Jawa Barat), dan Perserang Serang, Banten.

Mepersiapkan sebuah tim di massa “injury time” untuk berlaga di Liga 2 tentu sangat mengkhawatirkan.

Liga 2 itu bukan turnamen antarkampung (tarkam), tapi liga bergengsi yang tim-timnya harus memiliki manajemen yang profesional, pemain-pemain yang berkualitas, dan tentu saja pembiayaan yang memadai.

Jika Persiraja kelak akan mengandalkan pemain lokal, itu tak jadi soal.

Toh, yang namanya pemain berkualitas bisa datang dari mana saja.

Jadi, tak harus dari Brazil, Jepang, atau Korea.

Pemain-pemain lokal Indonesia, termasuk dari Aceh yang kini bermain di klub-klub Liga I, sudah memiliki kualitas sama dengan pemain import.

Pemain-pemain yang berkualitas dan profesional itu harus dilatih dan dimenej oleh pelatih yang baik serta manajemen yang baik pula.

Bagi pemain, manajemen yang baik itu tentulah yang mampu membayar gaji mereka secara teratur tepat waktu dan memberi fasilitas yang memadai.

Besaran gaji pemain tentu disesuaikan dengan kemampuan klub serta kesepakatan dengan si pamain sendiri.

Gaji pemain tentu tidak bisa disamaratakan.

Biasanya, pemain berkelas bintang akan berbeda gajinya dengan pemain yang belum mencapai kelas bintang.

Karena itu, Tim Transisi Persiraja kita harap memahami betul hal itu meskipun waktu kerja bagi mereka sangat sedikit.

Persiraja bukan hanya akan berat untuk kembali ke Liga 1, tapi juga akan sangat berat untuk bertahan di Liga 2 jika tak memiliki manajemen dan pendanaan yang baik.

Saat ini, sepak bola sudah menjadi bisnis padat modal.

Lihat saja, menjadi catatan sejarah dalam kompetisi Liga 1 Indonesia kali ini tidak ada satu pun klub dari Pulau Sumatera.

Dari 18 klub Liga I kali ini 14 klub dari Pulau Jawa, 2 klub dari Pulau Kalimantan, 1 klub dari Sulawesi, dan 1 klub dari Pulau Dewata Bali.

Itu mengindikasikan bahwa sepakbola itu akan tumbuh dengan baik di daerah-daerah yang ekonominya maju.

Dan, mengindikasikan pula, klub-klub yang masih “bermental” seperti zaman perserikatan akan akan tersisih di era sekarang.

Nah?!

Baca juga: Tim Transisi: Persiraja Siap Ikut Liga 2, RUPS Digelar dalam Waktu Dekat

Baca juga: Dek Gam: Pj Gubernur Panggil Perusahaan-Perusahaan Besar di Aceh Selamatkan Persiraja

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Banda Aceh Bukan Tempat Maksiat!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved