Mihrab
Memerdekakan Diri di Bulan Kemerdekaan
Dengan kata lain, manusia tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak orang lain, ia hanya menjadi hamba Tuhan semata
“Orang yang terjerat oleh nafsu dipastikan sudah menyimpang dari jalan yang telah diberikan oleh Allah, karena ia sudah menjadi budak nafsu.
Maka memerdekakan diri sendiri dari belenggu nafsu merupakan kemenangan dan kebebasan terbesar menjalani hidup,” terang Dosen STAI Tapaktuan itu.
Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Belanda, kemerdekaan ini tidaklah didapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini adalah tetesan darah para pejuang bangsa.
Darah tumpah di tanah pusaka, jiwa mengawal tegaknya Indonesia.
Engkau pahlawanku.
Engkau kusuma negaraku, maka jasa pahlawan jasa penuh kenangan.
Jasa yang tak akan mampu dibeli dengan harta, jasa yang punya tujuan "Merdeka atau Mati".
“Saudaraku, mari kita bangkit bersama.
Membangun negeri tercinta.
Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara agar terlihat indah dengan banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, karena perbedaanlah yang mengakibatkan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah,” tutup Tgk Muhsin, Magister Pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. (ar)
Baca juga: Gita Handayani Disdik Aceh akan Tampil pada Upacara HUT RI 17 Agustus di Istana Negara
Baca juga: 225 Penghuni Rutan Takengon Terima Remisi Umum 17 Agustus 2021