BBM Pertalite
Ada Sinyal Pertalite Bakal Naik, Ini Tanggapan Pemerintah hingga Pengamat
kuota BBM bersubsidi tersebut kian tipis. Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya hanya dipatok 23 juta KL
kuota BBM bersubsidi tersebut kian tipis. Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya hanya dipatok 23 juta KL
SERAMBINEWS.COM - Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dikabarkan akan mengalami kenaikan.
Hal ini akan membuat masyarakat kian mengeluh memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Kabar ini sudah mulai dikembangkan hingga kondisi sekarang terus jadi keluhan masyarakat.
Belakangan, muncul kabar harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite bakal mengalami penyesuaian harga, alias naik.
PT Pertamina (Persero) pun selaku lembaga penyalur BBM subsidi melaporkan penyaluran Pertalite telah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL) hingga Juli 2022.
Jika ditilik lebih lebih lanjut, kuota BBM bersubsidi tersebut kian tipis. Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya hanya dipatok 23 juta KL.
Baca juga: Harga BBM Pertalite Bakal Naik, Pemerintah Siapkan Bansos
Baca juga: Begini Cara Daftar MyPertamina untuk Beli Solar dan Pertalite, Ikut Berlaku di Banda Aceh
Baca juga: Banda Aceh Masuk Daerah Wajib Pakai MyPertamina untuk Beli Solar dan Pertalite, Pendaftaran Dibuka
Diprediksi sebelum akhir tahun, kuota Pertalite bakal habis.
Namun di sisi lain, Pemerintah memberikan sinyal bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup sulit apabila harus kembali menambah subsidi untuk BBM.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, saat ini Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite.
"APBN kita sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini tidak perlu tinggi antara harga jual dan harga keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga (BBM)," ucap Susiwijono di Sarinah Jakarta, (15/8/2022).
Ia juga mengatakan, untuk memutuskan naiknya harga Pertalite, diperlukan pembahasan serta hitung-hitungan yang sangat detail.
Karena, lanjut Susiwijono, kenaikan BBM subsidi akan berdampak terhadap inflasi nasional. Sehingga, keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati.
I"Angkanya semua dihitung. Kita semua sedang siapkan angkanya, kita sudah rapat beberapa kali," ucap Susiwijono.
"(Kembali ditegaskan) semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena kenaikan harga BBM akan dorong inflasi," lanjutnya.