Breaking News

Luar Negeri

Pasutri Lansia Ini Tuntut Tetangga karena Ayamnya Berkokok 200 Kali Sehari, Buat Bukti Rekaman

Ayam jantan peliharaan milik tetangga mereka disebut terlalu aktif berkokok, bahkan diduga hingga 200 kali sehari.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
KOLASE/SERAMBINEWS.COM/PIXABAY
Ilustrasi - Pasutri lansia tuntut tetangga karena ayamnya berkokok 200 kali sehari,sampai buat bukti rekaman. 

Ayam jantan peliharaan milik tetangga mereka disebut terlalu aktif berkokok, bahkan diduga hingga 200 kali sehari.

SERAMBINEWS.COM - Pasangan suami istri lanjut usia (pasutri lansia) di Jerman baru-baru ini membuat tuntutan terhadap tetangga mereka ke pengadilan.

Bukan karena persoalan besar, pasutri lansia tersebut menuntut tetangganya hanya karena persoalan ayam.

Ayam jantan peliharaan milik tetangga mereka disebut terlalu aktif berkokok, bahkan diduga hingga 200 kali sehari.

Adalah Friedrich Wilhelm (76) dan istrinya, Jutta, pasangan suami istri yang telah menuntut tetangga mereka, Michael D karena permasalahan kokok ayam.

Dilansir dari Oddity Central, Rabu (17/8/2022), warga dari Bad Salzuflen, Jerman Barat ini mengaku, bahwa mereka sudah lama tidak memiliki hari yang tenang di rumahnya.

Semua itu karena ayam jantan peliharaan tetangga mereka bernama Magda.

Baca juga: Rumah Pasutri Pengedar Sabu dan Ganja Digeledah, Istri Halangi Polisi, Suaminya Malah Kabur

Disebutkan, ayam jantan itu diduga mulai berkokok setiap hari sekitar pukul 8 pagi dan tidak berhenti sampai matahari terbenam.

Parahnya lagi, pemiliknya menguncinya dengan ayam mereka yang lain.

Pasangan lansia ini sebenarnya sudah mencoba berunding dengan tetangga mereka tentang Magda.

Namun persoalan ini tak juga menemui titik terang, hingga akhirnya memutuskan membawa masalah ini pengadilan.

"Tetangga itu tidak melepaskan ayam jagonya dan kita harus hidup dengan itu, atau kita harus menang di pengadilan," kata Friedrich sebagaimana diberitakan oleh media setempat.

Tak hanya terganggu dengan suara kokoknya, Friedrich dan Jutta juga mengaku tak bisa menggunakan taman hingga membuka jendela rumah mereka.

Baca juga: 281 Pasutri di Pidie Kompak Ajukan Gugat Cerai ke Mahkamah, Faktor Ekonomi jadi Motif Utama

Mereka pun tak bisa lagi menahan diri dengan kondisi tersebut, hingga akhirnya memutuskan membawa kasus ini ke pengadilan setempat.

“Sulit untuk berbicara tentang penyiksaan, tapi begitulah rasanya,” ujar Jutta.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved