Luar Negeri
Menguak Skandal Korupsi 1MDB yang Buat Mantan PM Malaysia Najib Razak Dipenjara 12 Tahun
Dia dihukum karena menjadi tokoh kunci dalam penjarahan dana investasi negara 1MDB (1Malaysia Development Berhad), skandal korupsi luar biasa
Sebuah lukisan Monet yang dibeli seharga 35 juta dollar AS, van Gogh seharga 5,5 juta dollar AS, jet Bombardier 35 juta dollar AS, saham 100 juta dollar AS di EMI Music Publishing, dan kapal pesiar 250 juta dollar AS juga dilaporkan dalam daftar belanja mewah menggunakan uang publik Malaysia tersebut.
Turbulensi Politik
Najib, sekarang berusia 69 tahun, berusaha keras menahan skandal itu, dan menargetkan para kritikus dengan memperkenalkan undang-undang represif.
Namun tuduhan itu mempengaruhi popularitas koalisi jangka panjangnya dan berkontribusi pada kekalahannya secara mengejutkan dalam pemilihan 2018.
Pemerintah baru yang dipimpin oleh politisi veteran Mahathir Mohamad, yang sekarang berusia 97 tahun, masuk kembali ke pemerintahan di tengah gelombang kemarahan publik, dan membuka kembali investigasi.
Najib akhirnya dijatuhi lusinan tuduhan.
Tetapi pada Februari 2020, aliansi reformis Mahathir runtuh, setelah pertikaian yang pahit. Koalisi baru yang mencakup partai penuh skandal pimpinan Najib merebut kembali kekuasaan.
Ada kekhawatiran ini dapat berdampak pada proses hukum Najib-terutama setelah tuduhan terkait 1MDB terhadap Riza secara tak terduga dihentikan pada Mei 2020.
Proses hukum
Tetapi ketakutan itu terbukti tidak berdasar mengingat proses hukum atas tujuh tuduhan yang dijatuhkan pada mantan PM Malaysia itu.
Kasus itu berpusat pada tuduhan bahwa 42 juta ringgit (10 juta dollar AS) ditransfer ke rekening bank pria berusia 67 tahun itu dari SRC International, mantan unit dari 1MDB.
Pengacaranya bersikeras dia tidak memiliki pengetahuan tentang transfer itu dan mengeklaim bahwa Low adalah dalang sebenarnya di balik penipuan ini.
Tetapi Hakim Pengadilan Tinggi Mohamad Nazlan Mohamad Ghazali mengatakan gagasan bahwa Low telah menipu Najib "dibuat-buat", dan juga menolak argumennya bahwa uang dalam rekeningnya adalah sumbangan dari bangsawan Arab Saudi.
Panel pengadilan federal lima hakim Malaysia menguatkan keputusan hukum atasnya pada Selasa ()23/8/2022, dengan mengatakan bahwa mereka menemukan banding Najib "tak bermanfaat" dan memutuskan mempertahankan hukuman dan denda untuknya.
"Ini adalah pandangan bulat kami bahwa bukti yang diajukan selama persidangan menunjukkan kesalahan luar biasa atas ketujuh tuduhan," kata Maimun atas nama panel sebagaimana dilansi AFP.