Berita Banda Aceh

Puluhan Peneliti Presentasi tentang Masyarakat Hukum Adat di Universitas Syiah Kuala Besok dan Lusa

Acara ini akan dibuka Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki atau oleh pejabat yang mewakilinya.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Puluhan Peneliti Presentasi tentang Masyarakat Hukum Adat di Universitas Syiah Kuala Besok dan Lusa 

Bahkan, panitia berkomunikasi dengan semua pihak sejak awal dari perencanaan kegiatan.

“Ada World Resource Institute yang selama ini mendampingi masyarakat di Bener Meriah. Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA) yang fokus pada hutan Leuser," kata Sulaiman Tripa.

Selain itu, ada Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh yang dalam banyak program bekerja sama dengan Perkumpulan HuMa Jakarta.

Termasuk Bank Aceh Syariah, Bandar Institute, dan Geuthee Institute.

Baca juga: Persamaan Nasib dan Hukum Adat Laot, Mengikat Aceh Sambut Rohingya

Menurut Sulaiman, pusat riset juga berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh.

Di tempat terpisah, Ketua Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat USK, Dr Azhari Yahya SH MCL MA kepada Serambinews.com menyebutkan kegiatan ini sangat penting dalam mengomunikasikan berbagai persoalan yang dihadapi semua pihak.

“Sebagai lembaga riset, secara keilmuan kami ingin menawarkan alternatif-alternatif solusi yang memungkinkan untuk dilakukan pemerintah terkait dengan masalah dalam masyarakat,” ujar Azhari.

Melalui simposium ini, menurut Azhari, pihaknya berharap akan menjadi momentum untuk saling mendiskusikan jika ada masalah yang ada untuk mencari solusi terbaik bagi kemaslahatan bersama.

“Sebagai akademisi, kami ingin berkontribusi dalam hal pemikiran,” pungkasnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved