Berita Aceh Tamiang
Empat Kampung Alami Gagal Panen Akibat Kerusakan Tanggul di Pesisir Aceh Tamiang
Kerusakan sheet pile dan tanggul di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang menyebabkan lahan pertanian di empat kampung mengalami gagal panen.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kerusakan sheet pile dan tanggul di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang menyebabkan lahan pertanian di empat kampung mengalami gagal panen.
Kerusakan ini terjadi masing-masing di Telukhalban, Cintaraja, Rantaupakam, dan Telukkepayang, sejak tahun 2020.
Dari data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, luasan lahan terbesar yang terendam banjir terjadi di Cintaraja mencapai 190 hektare.
Selanjutnya di Rantaupakam 53 hektare, Telukkepayang 36 hektare, dan Telukhalban 13 hektare.
“Rata-rata petani di sana merasakan empat kali gagal panen,” kata Kadistanbunak Aceh Tamiang, Safuan melalui Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman, Muhammad Yunus, Selasa (6/9/2022).
Mewakili petani, Yunus berharap, perbaikan tanggul di daerah itu bisa dimaksimalkan agar banjir yang rutin terjadi dua kali dalam setahun bisa diatasi.
Baca juga: Dampak Penutupan Pintu Irigasi Baro Raya, 12.000 Hektare Padi Terancam Gagal Panen
"Agar ke depannya tidak ada luapan air sungai akibat tanggul belum diperbaiki. Mudah-mudahan dengan tanggul diperbaiki akan meningkatkan produksi dan produktivitas padi pada lahan tersebut,” terang Yunus.
Diketahui, sebagian besar masyarakat pesisir Aceh Tamiang enggan menggarap sawah karena takut tanamannya kembali rusak diterjang banjir.
Pembangunan talud di salah satu bibir sungai yang sedang berlangsung belum menumbuhkan optimisme masyarakat.
Keengganan ini dampak dari gagal panen yang dialami petani secara beruntun dalam dua tahun terakhir.
Kegagalan ini disebabkan jebolnya sheet pile di Kampung Telukhalban dan tanggul di Kampung Rantaupakam dalam banjir besar tahun 2020.
Kedua kampung ini berdekatan dan sama-sama berada di dekat sungai.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Terobos Kebun Warga, Anggota DPRK Pidie: Petani Gagal Panen
“Dua tahun sudah kami mengalami gagal panen, artinya ada yang merasakan empat dan tiga kali gagal panen,” kata Mujiburrahman (53), petani yang memiliki lahan di Cintaraja, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, Selasa (6/9/2022).
Kerusakan sheet pile dan tanggul menyebabkan luapan air sungai tidak terbendung.
Genangan air secara berkala merendam permukiman penduduk di Kecamatan Bendahara, termasuk areal persawahan.
Mujib mengungkapkan, kerugian ini tidak hanya mengenai materi, namun juga mental.
Sebab, dia bersama warga lainnya menaruh harapan besar atas hasil panen padi.
“Bukan untung yang didapat, perhiasan isteri sampai terjual untuk modal tanam, tapi gagal terus,” ungkapnya.
Baca juga: Halau Banjir Kiriman, Warga Rantaupakam Aceh Tamiang Tambal Tanggul Rusak dengan Ribuan Karung Tanah
Saat ini, terang dia, masyarakat masih menunggu dampak pembangunan talud di Telukhalban.
Tidak sedikit masyarakat meragukan fungsi talud itu karena titik kerusakan juga terjadi di Rantaupakam.
“Maksudnya kalau mau diperbaiki yang sekaligus, kalau cuma satu, tetap saja air sungai masuk,” ungkapnya.
Dia berharap, pembenahan daerah aliran sungai dilakukan serius dengan memerhatikan aspek kebutuhan masyarakat.
“Ini menyangkut hidup kami, biaya sekolah, biaya makan ya kami gantungkan dari sawah,” ujarnya.
Diketahui, masyarakat Kampung Rantaupakam, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang sempat bergotong-royong mendirikan tanggul darurat untuk menghalau banjir kiriman pada Senin (22/8/2022) lalu.
Baca juga: Banjir Landa Aceh Besar, Jalan dan Tanggul Rusak
Gotong-royong ini dilakukan warga dengan menambal tanggul lama yang sudah rusak menggunakan karung berisi tanah.
Datok Penghulu Kampung Rantaupakam, Ruslan mengatakan, gotong royong menambal tanggul rusak ini merupakan hasil musyawarah kampung.
Kebetulan, terang dia, BPBD Aceh Tamiang bersedia menyuplai 3 ribu kantung goni.
Dalam musyawarah itu disepakati satu kepala keluarga dibebani 10 karung untuk diisi tanah.
Baca juga: Ini Sebaran Data 2.842 Hektare Sawah Terendam Banjir di Aceh Utara, Gagal Panen Capai 1.753 Ha
Dia mengatakan, perbaikan tanggul di daerah itu dilakukan bertahap, yakni perbaikan Telukhalban dilakukan tahun ini, sedangkan Rantaupakam pada tahun depan.(*)