Berita Banda Aceh
7 Mahasiswa Diamankan, Tiga Polisi Luka, Demo Lanjutan Tolak Kenaikan Harga BBM Ricuh
Aksi lanjutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
Demonstran tak menerima jika hanya 10 orang perwakilan mereka yang bisa masuk ke dalam gedung untuk beraudiensi dengan anggota dewa.
Aksi dobrak pintu pagar oleh pengunjuk rasa direspons dengan tindakan tegas oleh pihak kepolisian.
Untuk menghalau massa yang coba mendobrak pintu untuk masuk ke gedung dewan, aparat menyemprotkan air menggunakan mobil water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Akibatnya, kerumunan demonstran yang berada tepat di depan pintu gerbang Gedung DPRA mulai menyebar.
Para pendemo coba menyelamatkan diri dari tembakan gas air mata dan water cannon.
Massa berlarian ke sana ke mari.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi, Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Bentangkan Poster Saat Rapat Paripurna
Meski demikian, ada beberapa orang dari mereka yang matanya perih akibat terkena gas air mata.
Bahkan, beberapa mahasiswi yang ikut dalam aksi itu sempat pingsan.
Melihat temannya ada yang terluka, sejumlah demonstran melakukan perlawanan dengan melempari petugas menggunakan botol air mineral dan batu yang ada di trotoar jalan kawasan tersebut.
Tak sampai di situ, massa juga merusak papan bunga dan pagar yang ada di sekitar Gedung dewan.
Mahasiswa juga sempat terlibat Tarik menarik dan adu pukul dengan petugas yang memakai baju bebas.
Hingga pukul 14.00 WIB, kericuhan masih berlanjut.
Mahasiswa terus melempari petugas yang mengamankan aksi itu karena mereka dinilai sebagai provokator hingga unjuk rasa itu berakhir ricuh.
Kericuhan mulai mereda sekitar pukul 15.45 WIB saat peserta aksi mulai menjauhkan diri dari Gedung DPRA untuk selanjutnya berkumpul di depan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Aceh Besar dan sekitarnya.
Baca juga: Kenaikan BBM Beratkan Masyarakat, DPRK Minta Pj Wali Kota Banda Aceh Siapkan Langkah Penanggulangan
Di tempat tersebut, mereka duduk di tengah badan jalan yang terbagi dalam beberapa kelompok menurut fakultas masing-masing.