Berita Banda Aceh
7 Mahasiswa Diamankan, Tiga Polisi Luka, Demo Lanjutan Tolak Kenaikan Harga BBM Ricuh
Aksi lanjutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
Berdasarkan SOP dan Peraturan Kapolri, pihaknya menyemprotkan air menggunakan mobil water cannon, melibatkan tim pengendalian massa (dalmas), dan kemudian menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang merusak pintu pagar gedung dewan.
"Tiga personel kita mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu yang dilakukan oleh pendemo," ucapnya.
Iswahyudi mengatakan, massa juga merusak mobil miliknya dan Kabag Samapta Polresta Banda Aceh.
Kedua mobil yang terparkir di area itu kacanya pecah.
"Personel kita terluka di wajah akibat terkena lemparan batu oleh mahasiswa," timpal dia.
Iswahyudi juga mengungkapkan, pihaknya sudah memberi ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan sudah diterima.
Namun sayangnya mereka merusak fasilitas yang ada di lokasi demo.
"Adik-adik mahasiswa bisa saja menyampaikan aspirasi mewakili seluruh masyarakat Aceh, tapi bukan dengan cara anarkis seperti ini," pungkas Kabag Ops Polresta Banda Aceh.
Selain di Banda Aceh, aksi menolak kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh mahasiswa dari sejumlah kampus di Meulaboh (Aceh Barat), Bireuen, Langsa, dan Gayo Lues.
Demonstrasi ke Gedung DPRK setempat itu berlangsung dengan tertib.
Hanya di Meulaboh yang unjuk rasanya yang sempat diwarnai kerusuhan sesama mahasiswa akibat selisih paham.
Kerusuhan itu terjadi menjelang berakhirnya demo.
Namun, kejadian itu tak berlangsung lama karena pihak kepolisian segera mencegahnya dengan baik.
Akhirnya, suasana panas secara perlahan-lahan berhasil diredam. (i)
Baca juga: Ekonomi Rakyat Makin Sulit, Haji Uma Ingatkan Pemerintah Pertimbangkan Kembali Kebijakan Harga BBM
Baca juga: Aksi Demo di Meulaboh Berakhir Ricuh, DPRK Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM