Internasional
Pasukan India dan China Ditarik Dari Himalaya Barat, Perselisihan Dua Tahun Akan Tetap Berlanjut
Penarikan pasukan India dan China dari perbatasan yang tidak dibatasi di Himalaya barat telah menciptakan pembukaan diplomatik.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Penarikan pasukan India dan China dari perbatasan yang tidak dibatasi di Himalaya barat telah menciptakan pembukaan diplomatik.
Tetapi tidak akan mengakhiri perselisihan dua tahun antara kedua negara, kata para ahli pada Minggu (11/9/2022)/
Tentara dari dua tetangga bersenjata nuklir bentrok di daerah Galwan di wilayah Ladakh pada Juni 2020.
Seusai 20 tentara India dan empat tentara China tewas dalam pertempuran tangan kosong.
Insiden itu meningkatkan ketegangan antara raksasa Asia dan bentrokan perbatasan terburuk mereka sejak 1967.
India dan China berbagi perbatasan sepanjang 3.800 kilometer yang tidak dibatasi batasnya.
Para komandan militer senior mereka telah mengadakan 16 putaran pertemuan sejak bentrokan tahun 2020.
Baca juga: Khawatirkan Krisis Pangan, Bangladesh Impor Beras dari Vietnam dan India
Dimana, mendorong New Delhi memindahkan sekitar 50.000 tentara di sepanjang daerah yang diperebutkan di Ladakh agar sesuai dengan pengerahan militer China.
Beberapa daerah berada di ketinggian lebih dari 4.572 meter, di mana oksigen yang langka dan suhu musim dingin yang membeku dapat mengancam jiwa.
Dilansir AFP, kedua negara mengumumkan awal pekan ini pasukan akan mundur dari daerah Pemandian Air Panas Gogra.
Perjanjian terbaru juga akan melihat semua struktur sementara di daerah yang didirikan oleh kedua militer dibongkar pada 12 September 2022, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi.
Penarikan itu dilakukan menjelang pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan minggu depan, yang diperkirakan akan dihadiri oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping.
Pelepasan itu hanya simbolis, kata pakar kebijakan luar negeri yang berbasis di Delhi, Mohan Guruswamy kepada Arab News.
Dia menyampaikan niat kedua belah pihak untuk menciptakan kondisi diskusi yang lebih baik.
Baca juga: Presiden Rusia dan China Siap Bertemu di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan
“Ini hanya untuk menciptakan pembukaan diplomatik bagi Modi dan Xi Jinping untuk bertemu dengan senang hati atau bertemu dengan sopan,” kata Guruswamy.