Kupi Beungoh

Hari Kesehatan Pasien Dunia; Aceh Masih Tinggi Stunting

Selanjutnya jika didata mulai dari 34 provinsi, Aceh merupakan salah satu daerah dengan kasus stunting tertinggi di Indonesia

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
ANGGOTA Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil 

Di Indonesia prevalensi stunting itu berada di 24,4 persen. Jadi kita jauh dari rata-rata nasional.

Kabupaten Gayo Lues menjadi daerah prevalensi stunting tertinggi dengan angka 42,9 persen, disusul Kota Subulussalam 41,8 persen.

Sementara Kota Banda Aceh (23,4 % ) dan Kota Sabang (23,8 % ) menjadi daerah dengan prevalensi terendah.

Baca juga: Inovasi dan Digitalisasi Demi Pendidikan Aceh

Berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021 di Provinsi Aceh rata-rata terdapat 33,2 % anak usia di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting.

Artinya, 1 dari 3 balita di Provinsi Aceh memiliki tinggi badan di bawah rata-rata anak seusianya.

Terdapat 3 wilayah di Provinsi Aceh dengan prevalensi balita stunting tertinggi hingga mencapai kisaran 40 % .

Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Gayo Lues (42,9 % ), Kota Subulussalam (41,8 % ), dan Kabupaten Bener Meriah (40 % ).

Sedangkan Kota Banda Aceh tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting terendah di Serambi Mekah, yakni sebesar 23,4 % .

Setelahnya ada Kota Sabang dengan prevalensi 23,8 % , dan Kabupaten Bireuen 24,3 % . Pada 2021 terdapat 10 kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan prevalensi balita stunting di atas  rata-rata provinsi.

Sedangkan 13 kabupaten/kota prevalensinya di bawah rata-rata provinsi.

Menjadi PR bersama dalam mengurangi angka pasien stunting di Provinsi Aceh.

Baca juga: Pencegahan Stunting Pada Anak

Tentu hari peringatan ini sebagai warning bagi tenaga kesehatan di Republik ini untuk mementingkan kesehatan pasien yang mengidap penyakit.

Juga tenaga kesehatan dan ahli gizi tentu terus harus memperhatikan vitamin serta gizi yang baik bagi ibu hamil dan bayi agar tidak terjadi pertumbuhan yang gagal terhadap perkembangan janin serta bayi.

Banyak penyalahgunaan obat-obatan serta gizi yang tidak seimbang akan baik diberi oleh tenaga kesehatan dan yang diterima oleh pasien akibat minimya pengetahuan dan tingkat literasi sehingga terjadi kesalahpahaman dalam mengkonsumsi obat-obatan.

Pentingnya peran dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan implementasi penggunaan obat-obatan yang bijak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved