Luar Negeri
Dahsyatnya Drone Buatan Iran yang Dipasok Rusia, Hancurkan Artileri dan Kendaraan Lapis Baja Ukraina
Militer Ukraina membeberkan fakta bahwa Drone Shahed-136 buatan Iran yang dipasok ke Rusia melakukan sejumlah serangan dahsyat di wilayah Kharkiv
Ratusan drone pengintai militer dan komersial melayang di udara setiap hari di sepanjang garis depan, melihat target dan mengarahkan tembakan artileri.
Ukraina sendiri juga mengoperasikan armada drone yang dipersenjatai dengan rudal.
Satu di antara puluhan jenis drone atau UAV atau pesawat tak berawak produksi Iran. Negara itu sukses mengembangkan teknologi drone, termasuk mengadopsi pesawat tak berawak mata-mata AS yang jatuh di negara itu beberapa tahun lalu. (Fars News Agency)
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki ini menghancurkan beberapa kolom lapis baja Rusia pada hari-hari awal perang dan digunakan lebih sering sekali lagi,
Baik Rusia dan Ukraina juga menggunakan apa yang dikenal sebagai drone kamikaze, atau amunisi yang berkeliaran.
Grup Kalashnikov Rusia telah mengembangkan drone buatan sendiri yang dikenal sebagai Kub-Bla, sementara Ukraina menerbangkan drone Warmate buatan Polandia dan Switchblade yang dipasok AS, serta beberapa UAV buatan lokal.
Amunisi ini memiliki jangkauan dan waktu terbang yang jauh lebih pendek daripada drone Shahed yang dikembangkan Iran, dan membawa muatan yang jauh lebih kecil.
Iran telah muncul sebagai salah satu pengembang drone tempur paling banyak akal di dunia.
Sebagian drone mereka merupakan hasil rekayasa dari drone buatan AS yang berhasil dijatuhkan Teheran.
Sejak Iran meluncurkan drone kamikaze pada tahun 2016, versi mereka telah digunakan untuk melakukan serangan di Timur Tengah.
Tahun lalu, pemerintah Inggris menuduh Iran menggunakan drone Shahed-136 untuk menyerang kapal tanker minyak yang berafiliasi dengan Israel di lepas pantai Oman, dalam sebuah insiden yang menewaskan dua anggota awak.
Investigasi militer AS menemukan puing-puing drone dari kapal tanker MT Mercer Street dan menyimpulkan bahwa ini adalah bagian dari drone sayap delta buatan Iran.
Washington juga menuduh Iran menggunakan drone sayap delta sebagai bagian dari serangan terkoordinasi 2019 terhadap industri minyak Arab Saudi.
Pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah berulang kali menggunakan drone sayap delta untuk melakukan serangan terhadap negara tetangga Arab Saudi.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Napoli Puncaki Klasemen Usai Bungkam AC Milan, Inter Milan dan Juventus Tumbang
Baca juga: Seratusan Karyawan PKS KPJ Bayeun Aceh Timur Dirumahkan, Perusahaan Berhenti Beroperasi
Baca juga: Anies Baswedan Nyatakan Siap Jadi Capres 2024, Siapa yang Mau Jadi Partai Pengusung?
Tribunnews.com: Kehebatan Drone Buatan Iran Terbukti di Kharkiv, Hancurkan Artileri dan Kendaraan Lapis Baja Ukraina