Berita Banda Aceh
Akademisi Kesehatan Lakukan Penelitian tentang Stunting di Aceh, Ini Hasilnya dan Rekomendasi Mereka
Mereka adalah akademisi Politeknik Kesehatan atau Poltekkes Kemenkes Aceh, Universitas Syiah Kuala, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau B
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Sampel di 13 kabupaten/kota
Sampel penelitian ini dilakukan di 13 kabupaten/kota yang dibagi dalam tiga regional lokus stunting di Aceh.
Pertama, Regional Selat Malaka (Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Pidie).
Kedua, Regional Gayo-Alas (Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah).
Ketiga, Regional Samudera Hindia ((Simeulue, Nagan Raya dan Subussalam)
Penelitian ini menggunakan desain crossectional study, menganalisis cakupan indikator program intervensi spesifik dan sensitive dan korelasinya dengan prevalensi stunting.
Baca juga: Pentingnya Nutrisi untuk Mencegah Stunting pada Anak
Adapun sasaran penelitian sebagai berikut
1. Ibu hamil (CED) yang dapat PMT” 92 Perpres No.72 [20]
2. Ibu hamil yang mengonsumsi TTD 90 Perpres No.72 [20]
3. Balita kurus yang mendapatkan PMT” 92 Perpres No.72 [20]
4. Kehadiran di Posyandu 90 Pemprov [18]
5. Ibu hamil K4 90 Perpres No.72 [20]
Baca juga: Posyandu Diminta Tak Sepelekan Bobot Anak, Kepala BKKBN: Protein Hewani untuk Cegah Stunting
6. Anak 6-59 bulan yang memperoleh vitamin A 100 Kemenkes[21]
7. Bayi 0-11 bulan yang telah diimunisasi Lengkap 95 Perpres No.72 [20]
8. Balita diare yang dapat suplementasi zinc 90 Kemenkes[21]