Jurnalisme Warga

Menulis Menjadi Keterampilan Dasar di Industri Kreatif

Kedua pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Menulis Menjadi Keterampilan Dasar di Industri Kreatif
FOR SERAMBINEWS.COM
IHAN NURDIN,  Wakil Sekretaris Forum Aceh Menuslis (FAMe) dan Perempuan Peduli Leuser

Dua pelatihan ini memiliki sasaran dan ‘output’ yang berbeda.

Yang satu berbasis teks atau tulisan, yang satunya lagi berbasis suara atau audio.

Namun, keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi.

Mustahil industri film bisa tumbuh dan berkembang jika tidak ditopang oleh industri VO.

Di Indonesia sendiri, kata Tisa, industri VO telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, ketika drama-drama radio seperti “Saur Sepuh”, “Nini Pelet”, “Serigala Setan” atau “Tutur Tinular” masih menjadi siaran yang paling ditunggu para pendengar.

Tanpa adanya industri VO, tentunya drama-drama itu tidak akan bisa dinikmati di tengah terbatasnya dunia pertelevisian saat itu.

Baca juga: Ayo Daftar! Lomba Menulis Milenial Merdeka Bersama Nasir Djamil Berhadiah Rp10 Juta

Orang-orang di balik layar drama tersebut merupakan penggiat di Sanggar Prathivi yang telah ada sejak tahun ‘65.

Studio ini didirikan oleh Peter W Daniels atau Handoyo Sunyoto yang berdarah Belanda.

Prathivi tercatat sebagai studio pertama dan tertua di Indonesia.

Beberapa artis seperti Aminah Cendrakasih, Maria Oentoe, atau Neno Warisman lahir dari sanggar ini.

Di sanggar ini pula Tisa dan Ian ditempa hingga menjadi seorang VO ‘talent professional’ yang suaranya mengisi film, serial, kartun, atau iklaniklan di televisi.

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, kedua industri ini juga semakin berkembang.

Kini kita mengenal tidak hanya ada siaran radio, tetapi juga ada siaran podcast yang berbasis aplikasi digital, ada kanal-kanal semacam YouTube, hingga media sosial yang menjadi medium bagi setiap orang untuk menjual atau sekadar tempat untuk “memamerkan” suaranya.

Di dunia film, seperti dijelaskan Eric, industrinya juga semakin berkembang dengan munculnya layanan OTT.

Kini orang tidak perlu membeli televisi untuk menonton film, mereka cukup dengan berlangganan Netflix, Hooq, Iflix, Viu, atau GoPlay.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved